News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Api Apartemen Hong Kong: Bambu hingga Rokok Pemicu Maut

Api Apartemen Hong Kong: Bambu hingga Rokok Pemicu Maut

Tragedi Wang Fuk Court: Api Mengamuk di Tai Po, Hong Kong, Ratusan Jiwa Terdampak

Sebuah kebakaran hebat yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, telah meninggalkan luka mendalam dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai standar keselamatan bangunan. Api yang berkobar pada Rabu, 26 November 2025, tidak hanya menghanguskan tujuh dari delapan blok apartemen berlantai 31, tetapi juga merenggut nyawa sedikitnya 44 orang, melukai puluhan lainnya, menyebabkan ratusan warga hilang, dan memaksa lebih dari 900 orang mengungsi ke tempat penampungan sementara.

Penyelidik kini tengah bekerja keras untuk mengungkap berbagai faktor yang diduga berkontribusi pada penyebaran api yang begitu cepat dan destruktif. Analisis awal mengarah pada beberapa kemungkinan, termasuk kerentanan material pada perancah bambu yang melapisi bangunan, penggunaan papan busa yang sangat mudah terbakar, material puing yang terbawa angin, hingga dugaan aktivitas merokok oleh para pekerja yang terlibat dalam proyek renovasi.

Jejak Api: Dari Lantai Bawah Hingga Menghanguskan Tujuh Blok

Kebakaran dilaporkan pertama kali terjadi sekitar pukul 14:51 waktu setempat di lantai dasar salah satu menara apartemen. Dalam waktu singkat, api menjalar dengan ganas ke lantai-lantai atas, merangsek masuk ke dalam unit-unit hunian, dan akhirnya melahap sebagian besar kompleks. Situasi darurat ini dengan cepat meningkat dari alarm kebakaran tingkat 1 menjadi tingkat 5, yang merupakan level tertinggi dalam skala penilaian keparahan kebakaran di Hong Kong.

Rekaman visual dari lokasi kejadian memperlihatkan kobaran api yang melalap perancah bambu di luar unit-unit apartemen, serta jatuhnya potongan jaring hijau perancah yang terbakar ke tanah. Para ahli menjelaskan bahwa meskipun jaring perancah seharusnya memiliki lapisan tahan api, material tersebut tetap dapat terbakar jika terpapar panas ekstrem atau api yang sangat besar.

Faktor Pemicu yang Dipertanyakan: Material dan Keselamatan

Skala kebakaran yang luar biasa ini memunculkan kekhawatiran mendalam mengenai kelemahan dalam berbagai aspek, mulai dari material yang digunakan dalam proyek renovasi hingga manajemen keselamatan kebakaran secara keseluruhan. Proyek renovasi yang telah berlangsung sejak Juli 2024 ini melibatkan delapan blok apartemen yang seluruhnya dilapisi perancah bambu dan jaring hijau.

Selain perancah bambu, pihak berwenang juga sedang menyelidiki laporan mengenai keberadaan papan busa "tidak biasa" yang menutupi jendela dan permukaan eksterior bangunan. Papan busa ini, bersama dengan kanvas dan panel kayu, disebutkan digunakan oleh kontraktor, Prestige Construction and Engineering Company Limited, untuk melindungi jendela dan menyediakan platform kerja selama proses pemahatan dinding eksterior.

Polisi telah menyatakan bahwa papan busa yang ditemukan, baik di blok yang terbakar maupun yang tidak, memiliki sifat sangat mudah terbakar dan berpotensi besar mempercepat penyebaran api. Akibatnya, tiga staf dari perusahaan teknik tersebut telah ditangkap atas dugaan pembunuhan. Penyelidik sedang mendalami apakah material yang digunakan telah memenuhi standar keselamatan kebakaran dan bangunan yang berlaku, serta apakah pengaturan konstruksi telah sesuai dengan ketentuan yang ada.

Direktur Dinas Pemadam Kebakaran, Andy Yeung, menyoroti adanya jendela ventilasi yang tertutup rapat di blok yang tidak terbakar, sebuah kondisi yang tidak lazim. Ia memperingatkan bahwa material busa dapat dengan mudah menyala jika terkena panas. Sekretaris Keamanan, Chris Tang, menggambarkan perilaku terbakar dari jaring pelindung, lembaran plastik, dan material eksterior lainnya sebagai kondisi yang "tidak normal". Satuan tugas gabungan kepolisian dan pemadam kebakaran kini memfokuskan penyelidikan pada dua kondisi "tidak biasa" ini, yaitu penutup eksterior dan penggunaan papan busa.

Dampak Kemanusiaan: Ratusan Jiwa Mengungsi

Kebakaran yang tragis ini tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik yang parah, tetapi juga dampak kemanusiaan yang masif. Sebanyak 44 orang dilaporkan tewas, puluhan lainnya terluka, dan 45 korban dilaporkan dalam kondisi kritis. Situasi semakin memprihatinkan dengan masih adanya 279 warga yang dilaporkan hilang.

Lebih dari 900 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di delapan tempat penampungan sementara yang telah didirikan. Hingga Kamis pagi, api di lantai atas setidaknya dua blok masih terlihat, namun petugas pemadam kebakaran telah berhasil mengendalikan situasi. Bau plastik terbakar yang sebelumnya menyengat mulai mereda, dan asap pekat yang menyelimuti fasad bangunan berangsur menghilang, memperlihatkan kerusakan parah pada struktur bangunan, termasuk jendela yang pecah dan unit AC yang terbakar.

Solidaritas dan Keterkejutan Warga

Di tengah tragedi ini, solidaritas dan kepedulian warga terlihat jelas. Kerumunan warga berkumpul di kawasan Kwong Fuk, menggunakan jembatan penyeberangan yang menghubungkan Stasiun MTR Tai Po Market dengan Perumahan Kwong Fuk sebagai titik pandang terdekat untuk menyaksikan lokasi kebakaran.

Pusat-pusat layanan seperti Pusat Layanan Anak & Remaja Hong Kong dan balai komunitas telah membuka pintu mereka untuk menampung para pengungsi. Di luar salah satu tempat penampungan, sepasang suami istri dari Rumah Wang Cheong, yang baru saja pulang kerja setelah mendengar kabar kebakaran, duduk berbalut selimut. Mereka mengungkapkan keterkejutan dan ketidakpastian mengenai kondisi rumah mereka. "Kelihatannya mengerikan dari video siaran langsung, dan kami tidak bisa membayangkan seperti apa kondisi rumah kami sekarang," ujar sang istri kepada media, dengan nada yang masih diliputi kecemasan.

Pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk mengalokasikan sumber daya yang diperlukan guna memastikan penyelidikan yang menyeluruh dan berbasis bukti. Temuan investigasi akan disampaikan kepada Pengadilan Koroner untuk proses lebih lanjut. Tragedi Wang Fuk Court menjadi pengingat yang menyedihkan akan pentingnya kepatuhan terhadap standar keselamatan bangunan dan kewaspadaan terhadap potensi risiko kebakaran, terutama dalam proyek renovasi berskala besar.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar