News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Berapa Idealnya Konsumsi Telur dalam Sehari?

Berapa Idealnya Konsumsi Telur dalam Sehari?

, JAKARTA - Telursudah menjadi kebiasaan umum untuk menyantapnya sebagai menu sarapan harian. Pertanyaannya, apakah kebiasaan ini baik untuk kesehatan?

Informasi terkini mengindikasikan bahwa konsumsi telur dalam takaran wajar dapat memperpanjang usia orang dewasa lanjut usia, membantu fungsi kognitif, dan menstabilkan kadar kolesterol. Namun, konsumsi berlebihan justru dapat merusak keseimbangan tersebut.

Telur merupakan sumber gizi yang sangat baik. Dalam sebutir telur berukuran besar, terkandung sekitar 6–7 gram protein, sembilan asam amino esensial, serta berbagai vitamin seperti A, D, E, dan B12. Selain itu, telur juga kaya akan kolin, lutein, zeaxanthin, dan lemak tak jenuh.

Kuning telur sangat bermanfaat bagi kesehatan otak dan mata, sementara putih telur menyediakan protein murni tanpa kolesterol. Ini adalah sumber energi ideal untuk otot, pikiran, dan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Apa temuan riset terkini mengenai hal ini?

Menurut timesofindia, telur adalah sumber gizi yang padat dan fleksibel, menggabungkan cita rasa, kepraktisan, dan kemampuan adaptasi. Kaya akan vitamin, mineral, protein bermutu tinggi, serta kolin yang menunjang kinerja otak, telur bermanfaat bagi berbagai aspek, mulai dari pemulihan otot hingga kesehatan mata dan imunitas. Kandungan nutrisinya sangat unggul.

Telur kerap kali dijuluki sebagai "multivitamin alami," dan julukan ini sangat tepat. Sebutir telur berukuran besar (kira-kira 70-80 kkal) menyediakan sekitar 6 gram protein bermutu tinggi (terdiri dari 9 asam amino esensial), kandungan kolin yang cukup banyak (sekitar 113-147 mg), vitamin A, D, E, B12, riboflavin, folat, selenium, seng, zat besi, lutein dan zeaxanthin, serta lemak yang menyehatkan. Kuning telur menjadi sumber utama nutrisi dan lemak, sementara putih telur menyediakan protein tanpa lemak. Protein sempurna dan pengendalian berat badan.

Telur, yang memiliki nilai biologis 100 sebagai standar protein ideal, berperan penting dalam pemulihan otot tanpa lemak dan menjaga kesehatan metabolisme. Penelitian mengungkapkan bahwa sarapan yang didominasi telur dapat mengendalikan selera makan, menyeimbangkan kadar gula darah, dan membantu menurunkan konsumsi kalori sepanjang hari, sehingga berkontribusi pada penurunan berat badan yang lebih signifikan dibandingkan sarapan tinggi karbohidrat.

Penguat performa otak dan pikiran

Kuning telur kaya akan kolin, zat penting untuk pembentukan neurotransmitter dan struktur membran sel. Wanita hamil sangat diuntungkan karena kolin membantu perkembangan otak janin. Pada lansia, kolin mendukung daya ingat dan fungsi kognitif, terbukti dengan penurunan risiko Alzheimer pada orang yang rutin mengonsumsi telur. Kekuatan pelindung mata.

Kuning telur memiliki kandungan lutein dan zeaxanthin, yaitu antioksidan yang banyak terdapat di retina. Keduanya melindungi mata dari bahaya cahaya biru dan kerusakan akibat oksidasi. Konsumsi rutin setiap hari dapat meningkatkan kadar pigmen tersebut dalam darah hingga lebih dari 100%, sehingga menurunkan kemungkinan terjadinya degenerasi makula dan katarak. Selain itu, kuning telur juga merupakan sumber vitamin A yang baik, yang sangat penting untuk kesehatan mata. Kesehatan Jantung

Telur sempat dipandang buruk karena kandungan kolesterol pada kuning telurnya (sekitar 186–200 mg per butir). Padahal, penelitian dari Harvard mengungkapkan bahwa kolesterol dari makanan tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dibandingkan lemak jenuh. Bahkan, sebagian besar orang aman mengonsumsi hingga 7 butir telur setiap minggunya, yang berarti rata-rata hanya satu telur per hari.

Akan tetapi, riset mengungkap bahwa kolesterol dari makanan tidak terlalu berpengaruh pada kadar kolesterol dalam darah dibandingkan dengan lemak jenuh. Sejumlah studi bahkan menunjukkan efek yang netral atau positif pada indikator risiko kardiovaskular seperti HDL, rasio LDL, dan peradangan pada mayoritas orang dewasa yang sehat. Saat ini, FDA mengklasifikasikan telur sebagai makanan "sehat", menekankan kandungan lemak jenuhnya yang rendah serta kepadatan nutrisinya.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar