Hukuman untuk Camat Agus usai Perayaan Ultahnya Sebabkan Murid MTS Gagal Main Drum Band saat HUT RI

Terungkap hukuman untuk camat yang perayaan ultahnya sebabkan murid MTS gagal main drum band saat perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.
Camat Sungai Bahar Agus Riyadi akhirnya dipanggil Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno, Selasa (19/8/2025) terkait masalah yang viral di media sosial ini.
Di mana, para murid MTSN 7 Sungai Bahar gagal tampil karena panitia HUT RI rayakan ulang tahun atau ultah Camat Sungai Bahar Agus Riyadi pada Minggu (17/8/2025).
Sekda Budhi Hartono mengatakan pemanggilan tersebut merupakan instruksi Bupati Bambang Bayu Suseno.
Pemanggilan Camat Sungai Bahar untuk meminta keterangan dan mengklarifikasi terkait kejadian itu.
Meski hanya dimintai keterangan, sekda mengatakan berjanji akan memberikan sanksi kepada Camat Sungai Bahar.
Namun hingga kini belum disimpulkan sanksi apa yang akan diberikan.
"Bersama majelis kode etik, kita pelajari sanksi yang akan diberikan," kata Sekda, melansir dari TribunJambi.
Setelah mempelajari perbup itu, nantinya baru bisa diberikan sanksi apa yang pantas untuk diberikan kepada Camat tersebut.
"Dalam dua atau tiga hari inilah, "imbuhnya.
Sebelumnya, Camat Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi Agus Riyadi klarifikasi pada Senin (18/8/2025).
Agus mengatakan, pemutaran lagu ulang tahun tersebut tidak ada dalam agenda acara.
“Tidak tahu, karena itu kejutan untuk saya, karena saya ulang tahun 16 Agustus silam, bukan istri saya,” katanya.
Dia menuturkan, saat itu terjadi miskomunikasi antara atlet voli dengan pihak panitia dan peserta marching band.
“Mereka memutar lagu itu, setelah upacara pengibaran bendera, namun bertepatan dengan penampilan marching band,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pihaknya akan menemui kepala sekolah, peserta marching band, wali murid, dan pembina marching band terkait.
“Besok akan menemui pihak sekolah, untuk menjelaskan dan menyampaikan permohonan maaf atas miskomunikasi,” jelasnya.
Agus mengatakan, saat itu upacara pengibaran bendera dimulai sekira pukul 8.00 WIB.
“Sekira jam 10.00 WIB, pengibaran bendera dan upacara selesai sekira jam 11.00 WIB,” katanya.
Dia menuturkan, setelah upacara diadakan penyerahan penghargaan kepada tim voli di kawasan tersebut.
“Kami menyerahkan penghargaan, karena tim voli putra mendapatkan juara satu pada event kapolres cup Muaro Jambi,” tuturnya.
Sementara tim voli putri, Agus menjelaskan mereka mendapatkan juara 3 pada event yang sama.
“Setelah itu, diadakan penampilan tarian daerah dan marching band tiap sekolah,” jelasnya.
Namun, saat penampilan marching band MTsN 7, terjadi miskomunikasi.
“Tim voly tiba-tiba memutar lagu ulang tahun dan memberikan kue, saat marching band MTsN 7 tampil, karena senang selalu didukung lomba voli,” terangnya.
Hal itu menimbulkan kehebohan, hingga viral di media sosial.
Saat itu, Agus mencoba memanggil pihak sekolah untuk menampilkan kembali pertunjukkan marching band.
“Anak-anak sudah bubar, aku meminta maaf kepada kepala sekolah, aku terkejut berita itu tiba-tiba viral,” ujarnya.
Di sisi lain, Bupati Muaro Jambi, Dr Bambang Bayu Suseno (BBS), menyayangkan insiden pemutaran lagu "Selamat Ulang Tahun" saat penampilan drumband MTSN 7 Muaro Jambi dalam perayaan HUT RI ke-80 di Sungai Bahar, Minggu (17/8/2025).
Menurut BBS, panitia dan masyarakat boleh saja memberi kejutan untuk Camat, namun waktunya harus tepat.
“Surprise itu boleh, tapi seharusnya dilakukan setelah penampilan selesai, bukan di tengah penampilan. Sudah saya instruksikan Pak Sekda untuk memanggil Camat tersebut agar memberikan klarifikasi terkait kejadian ini,” tegas BBS.
Sebagai bentuk perhatian, Bupati berjanji akan mengundang drumband MTsN 7 tampil di acara karnaval Pemkab Muaro Jambi pada 20 Agustus mendatang di Sengeti.
“Nanti adek-adek kita undang resmi untuk tampil di karnaval. Seluruh akomodasi akan ditanggung Pemkab,” ujar BBS.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan kekecewaan para pemain drumband saat tampil dalam peringatan HUT RI di Sungai Bahar.
Ketika mereka sedang memainkan formasi, panitia justru memutar lagu "Selamat Ulang Tahun" untuk istri Camat yang kebetulan sedang berulang tahun. Alhasil, penampilan drumband tidak diperhatikan dan formasi pun bubar. Beberapa pemain terlihat menangis.
“Sudah gak apa-apa, gak usah tampil lagi, biar ku upload ke medsos,” terdengar suara perekam video, sementara anak-anak drumband menangis lirih.
Aksi panitia tersebut menuai banyak kecaman dari warganet. Mereka menilai panitia, termasuk Camat, tidak memiliki etika dan gagal menghargai usaha anak-anak drumband yang sudah berlatih keras.
“Ya Allah, sakit hati sekali dengar tangisan anak-anak. Mereka sudah capek latihan, tapi dirusak oknum panitia. Klarifikasi harus dilakukan,” tulis salah seorang warganet.
Komentar lain juga menyebut panitia lebih mementingkan acara pribadi daripada perayaan kemerdekaan.
“Acara kemerdekaan kalah sama ulang tahun istri pejabat,” sindir warganet lain.
Informasi lengkap dan menarik lainnya diGooglenews
Posting Komentar