News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Pemandu Wisata Colosseum Meninggal Diduga Dipicu Cuaca Panas

Pemandu Wisata Colosseum Meninggal Diduga Dipicu Cuaca Panas

Pemandu Wisata Colosseum Meninggal Diduga Dipicu Cuaca Panas

ASOSIASI pemandu wisata di Italia meminta pemerintah mengubah jam buka Colosseum di Roma, Italia, pada musim panas karena suhu ekstrem berbahaya. Seorang pemandu wisata bernama Giovanna Maria Giammarino telah meninggal karena dugaan serangan jantung saat bertugas sebagai pemandu di tengah suhu 31 derajat Celsius di lokasi tersebut pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Giammarino yang berusia 56 tahun itu pingsan di amfiteater sekitar pukul 18.00 ketika sedang menaiki tangga. Dua turis mencoba menyelamatkannya dengan melakukan CPR dan staf mencoba menggunakan defibrilator. Paramedis bergegas ke lokasi kejadian, tapi sayangnya nyawa pemandu tersebut tidak dapat diselamatkan.

Diduga Dipicu Panas Ekstrem

Kematiannya diduga dipicu cuaca panas ekstrem. Federasi Asosiasi Pemandu Wisata Dunia (WFTGA) sebelumnya memperingatkan pada Juni bahwa cuaca panas ekstrem bukan lagi pengecualian; ini adalah realitas baru yang menuntut perhatian, adaptasi, dan solidaritas dalam profesi pemandu wisata.

Asosiasi Pemandu Wisata Nasional (ANGT) menulis di media sosial bahwa tragedi 19 Agustus di Colloseum harusnya dibaca sebagai tanda yang jelas akan kondisi yang sangat rentan di mana para pemandu wisata bekerja setiap hari di Italia. Asosiasi tersebut menekankan bahwa profesi pemandu wisata membutuhkan stamina fisik, dedikasi penuh, dan persiapan budaya tingkat tinggi tetapi tidak memiliki prosedur keselamatan yang memadai.

Mereka mengklaim bahwa keputusan Kementerian Pariwisata untuk mengizinkan siapa pun menjadi pemandu dan praktik di kota-kota Italia telah memaksa pemandu profesional untuk bekerja dalam kondisi yang semakin mengerikan dengan upah yang lebih rendah.

Perubahan Jam Buka Colosseum

Certified Tour Guide Association (AGTA) Italia meminta para pengelola situs untuk memperpanjang jam buka amfiteater dan forum Romawi yang bersebelahan, mulai pukul 7 pagi, agar pengunjung dapat menikmati tur di waktu yang lebih sejuk.

Federasi pemandu wisata nasional Italia, Federagit, baru-baru ini juga menyerukan perubahan jam buka Colosseum agar sesuai dengan cuaca panas. Federasi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sudah berbulan-bulan Federagit meminta agar Colosseum Park dibuka lebih awal. Saat ini tempat wisata yang didatangi 7 juta orang per tahun itu beroperasi dari pukul 08.30 hingga 19.15.

“Sangat penting bagi museum, taman arkeologi, dan para pemimpin lembaga budaya untuk memberikan perhatian dan perlindungan yang lebih besar kepada mereka yang bekerja di garis depan setiap hari," kata mereka, seperti dilansir Independent.co.uk.

Kelompok tersebut telah meminta para pengelola situs untuk memperpanjang jam buka amfiteater dan forum Romawi yang bersebelahan, sehingga keduanya dapat dibuka untuk wisatawan mulai pukul 7 pagi agar pengunjung dapat menikmati tur di waktu yang lebih sejuk.

Salah satu rekan Giammarino mengatakan bahwa bekerja di musim panas terasa terlalu menegangkan di tengah gelombang panas yang intens. Ia mengatakan kepada La Repubblica tidak mungkin bekerja dalam kondisi itu setiap hari "Pariwisata yang berlebihan membunuh kami. Saya harus berhenti bekerja dengan kelompok-kelompok turis dan di beberapa tempat termasuk Museum Vatikan dan Koloseum karena itu mustahil," kata dia, seperti dilansir Metro.co.uk.

Sementara itu, Konfederasi Buruh Umum Italia (CGIL) mengecam keputusan untuk membuka kembali taman dan memulai kembali tur berpemandu yang terlalu cepat setelah tragedi tersebut pada Rabu.

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam atas meninggalnya Giovanna Maria Giammarino,” demikian pernyataan dari kelompok tersebut.

Pada Rabu, 20 Agustus, lampu-lampu Koloseum dimatikan pukul 21.00 selama dua jam sebagai tanda simpati dan duka cita atas kematian [emandu wisata tersebut. Pihak berwenang Koloseum menyampaikan belasungkawa dengan sebuah mahkota bunga untuk mengenang Giammarino.

Menteri Kebudayaan Italia Alessandro Giuli mengatakan bahwa kehilangan ini dengan kuat menggarisbawahi nilai kemanusiaan dan profesional dari mereka yang, setiap hari, berkontribusi pada perlindungan dan pelestarian warisan sejarah dan seni.

Sebagian besar wilayah Eropa dilanda gelombang panas yang menyengat musim panas ini, yang mengakibatkan kebakaran hutan yang meluas. Awal bulan ini, Kementerian Kesehatan Italia mengeluarkan peringatan siaga panas untuk tujuh kota besar. Sejak itu, kelompok-kelompok industri pariwisata telah menyerukan perubahan jam buka musim panas di tempat-tempat wisata.

Baca Juga: Gelombang Panas Ekstrem Melanda AsiaBaca Juga: Dari Payung hingga Tabir SuryaBaca Juga: 5 Objek Wisata Ikonik di Roma yang Dikunjungi Emily di Emily in Paris

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar