News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Waspada! 8 Sesar Aktif Jawa Barat Selain Lembang

Waspada! 8 Sesar Aktif Jawa Barat Selain Lembang

Featured Image

Mengenal Sesar di Jawa Barat: Ancaman Gempa Bumi yang Perlu Diwaspadai

Jawa Barat, dengan topografinya yang kompleks dan lokasinya yang berada di zona pertemuan lempeng tektonik, memiliki sejumlah sesar aktif yang berpotensi menimbulkan gempa bumi. Sesar, atau patahan, adalah retakan pada kerak bumi di mana batuan di kedua sisinya bergerak relatif satu sama lain. Pergerakan ini menghasilkan energi yang, jika terlepas secara tiba-tiba, dapat memicu gempa bumi.

Apa Itu Sesar?

Dalam geologi, sesar (fault) adalah bidang rekahan atau zona retakan pada kerak bumi. Terbentuknya sesar diawali dengan pergerakan lempeng tektonik yang menimbulkan tekanan pada batuan. Ketika tekanan ini melampaui kekuatan batuan, batuan akan retak dan melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi.

Jenis-Jenis Sesar

Berdasarkan arah pergerakannya, sesar dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama:

  • Sesar Normal (Normal Fault): Terjadi ketika batuan di atas bidang patahan (hanging wall) bergerak turun relatif terhadap batuan di bawahnya (footwall). Jenis sesar ini disebabkan oleh gaya tarikan (tensional stress).
  • Sesar Naik (Reverse Fault): Terjadi ketika batuan di atas bidang patahan bergerak naik relatif terhadap batuan di bawahnya. Sesar ini diakibatkan oleh gaya dorongan atau kompresi (compressional stress).
  • Sesar Geser (Strike-Slip Fault): Terjadi ketika batuan di kedua sisi patahan bergerak secara horizontal atau menyamping.

Daftar Sesar Aktif di Jawa Barat

Berikut adalah beberapa sesar aktif yang melintang di wilayah Jawa Barat, beserta karakteristiknya:

  1. Sesar Cimandiri: Sesar ini merupakan salah satu sesar tertua dan terpanjang di Jawa Barat, membentang sekitar 100 km dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga Padalarang. Pergerakannya bersifat mendatar hingga miring.
  2. Sesar Lembang: Terletak di utara Kota Bandung, sesar ini memiliki panjang sekitar 25-29 km. Sesar Lembang adalah patahan geser mendatar yang terbagi menjadi beberapa segmen dan berpotensi menghasilkan gempa dengan magnitudo yang signifikan.
  3. Sesar Baribis: Merupakan sesar terpanjang di Pulau Jawa, membentang dari timur ke barat. Jalurnya melewati beberapa kota padat penduduk, termasuk Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Sesar Baribis adalah sesar naik dan pernah menyebabkan gempa merusak di masa lalu.
  4. Sesar Garut Selatan (Garsela): Sesar ini membentang sepanjang 42 km dari selatan Garut hingga selatan Bandung. Sesar Garsela terbagi menjadi dua segmen, yaitu Rakutai dan Kencana, yang keduanya aktif.
  5. Sesar Citarik: Sesar ini membentang dari Palabuhanratu, melewati Gunung Salak, Bogor, hingga Bekasi. Keberadaannya ditandai dengan kelurusan aliran Sungai Citarik dan masih aktif hingga kini.
  6. Sesar Cipamingkis: Terletak di wilayah Sukabumi bagian timur hingga barat Cianjur. Sesar Cipamingkis tercatat memicu puluhan gempa kecil pada tahun 2018.
  7. Sesar Cileunyi-Tanjungsari: Sesar ini membentang dari Cileunyi, Kabupaten Bandung, hingga Tanjungsari, Sumedang. Diidentifikasi oleh Badan Geologi sejak 2008 dan diduga sebagai penyebab gempa Sumedang pada akhir 2023 hingga awal 2024.
  8. Sesar Cugenang: Sesar lokal ini terletak di Kabupaten Cianjur dan merupakan penyebab utama gempa bumi Cianjur pada November 2022.

Skala Magnitudo Gempa Bumi

Skala Magnitudo digunakan untuk mengukur energi yang dilepaskan oleh gempa bumi. Berikut adalah penjelasan mengenai skala magnitudo dan potensi dampaknya:

  • Magnitudo 1.0 - 1.9 (Gempa Mikro): Tidak terasa oleh manusia, hanya terdeteksi oleh seismograf.
  • Magnitudo 2.0 - 2.9 (Gempa Sangat Kecil): Tidak terasa oleh sebagian besar orang, tetapi mungkin dirasakan oleh beberapa orang di tempat yang tenang, terutama di lantai atas bangunan.
  • Magnitudo 3.0 - 3.9 (Gempa Kecil): Seringkali terasa oleh orang di dalam ruangan, terutama di lantai atas. Getaran mirip seperti getaran truk yang lewat.
  • Magnitudo 4.0 - 4.9 (Gempa Ringan): Terasa oleh hampir semua orang, baik di dalam maupun di luar ruangan. Benda-benda gantung mulai bergoyang.
  • Magnitudo 5.0 - 5.9 (Gempa Sedang): Berpotensi menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang pada bangunan yang rapuh atau tidak dibangun dengan baik.
  • Magnitudo 6.0 - 6.9 (Gempa Kuat): Menyebabkan kerusakan besar pada bangunan yang buruk dan kerusakan sedang pada bangunan tahan gempa.
  • Magnitudo 7.0 - 7.9 (Gempa Besar): Menyebabkan kerusakan serius pada wilayah yang luas. Bangunan yang tidak dirancang tahan gempa bisa runtuh.
  • Magnitudo 8.0 - 8.9 (Gempa Hebat): Menyebabkan kerusakan total pada infrastruktur dan bangunan di dekat pusat gempa. Getaran dapat terasa hingga ribuan kilometer jauhnya.
  • Magnitudo 9.0 ke atas (Gempa Dahsyat): Sangat langka, tetapi dapat menyebabkan kehancuran total di area yang luas, perubahan lanskap, dan memicu bencana alam sekunder seperti tsunami besar dan letusan gunung berapi.

Peningkatan Aktivitas Seismik di Sesar Lembang

Dalam beberapa waktu terakhir, terdapat peningkatan aktivitas seismik di segmen barat Sesar Lembang. Hal ini ditandai dengan serangkaian gempa kecil di wilayah Bandung Raya. Meskipun kekuatan gempa-gempa tersebut relatif kecil, peningkatan aktivitas ini menjadi perhatian karena menunjukkan adanya pergerakan pada sesar tersebut.

Pentingnya Kesiapsiagaan

Mengingat banyaknya sesar aktif di Jawa Barat dan potensi gempa bumi yang dapat ditimbulkannya, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Hal ini meliputi:

  • Memahami Risiko: Mengetahui lokasi sesar aktif di sekitar tempat tinggal dan potensi dampak gempa bumi.
  • Membangun Rumah Tahan Gempa: Memastikan bangunan tempat tinggal memenuhi standar konstruksi tahan gempa.
  • Menyiapkan Rencana Evakuasi: Membuat rencana evakuasi keluarga dan menentukan tempat berkumpul yang aman.
  • Menyiapkan Tas Siaga Bencana: Menyediakan tas berisi perlengkapan penting seperti air minum, makanan ringan, obat-obatan, senter, dan radio.
  • Mengikuti Pelatihan: Mengikuti pelatihan mengenai tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi.

Dengan meningkatkan kesiapsiagaan, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar