News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Ditinggal Merantau Orangtua, 2 Siswa SD di Bangkalan Raih Prestasi Bidang Seni Pantomim

Ditinggal Merantau Orangtua, 2 Siswa SD di Bangkalan Raih Prestasi Bidang Seni Pantomim

BANGKALAN, - Siti Rahmah (10) dan Ahmad Fauzan Adhimah (10) tidaklah seberuntung teman sebayanya yang tinggal bersama orangtuanya di rumah.

Namun, hal itu tak menyurutkan keduanya untuk terus berprestasi di bidang seni pantomim.

Dua siswa yang kini duduk di kelas IV, SDN Pejagan 3, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, itu dikenal cukup aktif di sekolah.

Kepala Sekolah SDN Pejagan 3, Heri Purwanto mengatakan bahwa bakat terpendam kedua siswa itu ditemukan saat sekolahnya hendak mengikuti lomba pantomim tingkat kecamatan pada tahun 2024 lalu.

Ia berinisiatif mendatangkan pelatih pantomim untuk menjaring siswa di sekolahnya.

"Setelah pelatih kami datangkan, semua anak diuji untuk mengikuti gerakan pelatih. Dan dipilihkan dua anak ini karena sangat mudah mengikuti gerakan pelatih. Jadi kami melihat dua anak ini memiliki bakat," ujarnya, Minggu (28/9/2025).

Saat itu, Siti dan Fauzan masih duduk di bangku kelas III. Keduanya merupakan teman sekelas.

Pelatih lalu memasangkan dua siswa itu untuk dibina sebelum mengikuti lomba pantomim.

Kegigihan Siti dan Fauzan ini membuahkan hasil.

Keduanya mendapatkan juara satu tingkat kecamatan.

Setelah menang, keduanya didaftarkan ke Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) untuk bisa bertanding ke jenjang yang lebih tinggi.

Prestasi keduanya itu terus mereka pertahankan hingga lolos ke tingkat provinsi.

"Kami memang mulai dari bawah. Awalnya dari kecamatan, lalu kabupaten. Setelah itu tingkat provinsi. Waktu itu di Surabaya, Alhamdulillah juga dapat juara satu," ucapnya. 

Bakat Siti dan Fauzan itu lalu terus diasah dan didukung oleh Heri dan sekolahnya.

Kedua siswa itu lalu mengikuti Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N).

"Alhamdulillah, tim kami masuk 10 besar tingkat nasional mengalahkan puluhan tim lain dari berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya.

Finalis 10 besar itu nantinya akan kembali bertanding pada tanggal 3 sampai 8 November mendatang.

Dua siswa itu juga akan datang langsung ke Jakarta untuk menampilkan bakat terbaiknya.

"Kami optimistis bisa lolos. Anak-anak juga sangat antusias mempersiapkan lomba tersebut," katanya. 

Heri terus memfasilitasi dua siswanya itu dengan pelatih khusus pantomim.

Setiap minggu, mereka akan berlatih tiga kali demi bisa memenangkan lomba tingkat nasional itu.

"Mungkin karena memang bakatnya di sana, jadi saat latihan mereka tidak pernah mengeluh. Selalu semangat," ucapnya. 

Ditinggal merantau

Tak hanya memiliki bakat dan kegemaran yang sama, dua siswa ini juga memiliki nasib yang hampir serupa.

Dua orangtua Siti merantau ke Malaysia, sedangkan orangtua Fauzan berlayar di perusahaan kapal pesiar.

"Kami tidak pernah komunikasi langsung, karena memang semuanya merantau. Komunikasi dengan orangtuanya lewat hanya sambungan telepon," tuturnya.

Namun, sejak keduanya terus aktif mengikuti lomba, Heri dan para guru kerap berkunjung ke rumah Siti dan Fauzan.

Hal itu dilakukan agar keluarga juga mendukung bakat bocah 10 tahun itu.

Heri mengatakan, setelah ditinggal merantau, Siti tinggal bersama nenek dan kerabat ibunya.

Adapun  Fauzan tinggal bersama kakaknya, untuk kebutuhan sehari-hari dibantu oleh bibinya.

"Kami bangga, meski mereka ditinggal merantau, tapi bisa mengukir prestasi," imbuhnya.

Sementara itu, pelatih pantomim, R Nike Dianita Febriyanti mengatakan, dua siswa tersebut cukup berbakat dan mudah untuk dilatih.

"Karena memang ada bakat, jadi saya melatihnya juga lebih mudah. Mereka juga cepat memahami gerakan-gerakannya," tuturnya.

Dalam lomba tingkat nasional nanti, tim Siti dan Fauzan akan membawakan tema pantomim 'Berderma' dengan membawa cerita tentang kepedulian dan membawa pesan kebaikan serta membantu sesama.

"Nanti kami akan membawakan tema Berderma. Semoga nanti anak-anak bisa memberikan penampilan terbaiknya," ucapnya. 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar