News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Ini 8 Tanda Orang Sulit Menerima Kritik Pedas dan Sering Denial, Ketahui Pula Cara Menghadapinya

Ini 8 Tanda Orang Sulit Menerima Kritik Pedas dan Sering Denial, Ketahui Pula Cara Menghadapinya

Tanda orang sulit menerima kritik pedas bisa terlihat dari sikap defensif yang berlebihan.

Tidak semua orang mampu bersikap terbuka ketika diberi masukan, apalagi jika disampaikan dengan tegas. Beberapa orang justru menunjukkan berbagai reaksi yang menandakan penolakan.

Hal ini sering kali berakar dari rasa tidak aman atau pengalaman masa lalu ketika kritik digunakan sebagai senjata, bukan sarana perbaikan.

Berikut ini sejumlah tanda umum yang menunjukkan seseorang tidak mau dikritik, sekaligus cara menghadapinya dengan lebih bijak seperti dirangkum dari The Expert Editor dan Global English Editing.

1. Langsung Menyangkal

Ciri orang sulit terima kritik pertama adalah langsung menyangkal. Saat mendapat masukan, mereka buru-buru berkata, “Itu tidak benar!” tanpa mempertimbangkan isinya. Reaksi spontan ini berfungsi sebagai tameng emosional agar tidak merasa salah.

Cara menghadapinya adalah dengan menggunakan “I statements.” Misalnya, alih-alih berkata “Kamu selalu telat”, lebih baik katakan “Aku perhatikan deadline agak sulit dipenuhi belakangan ini. Bisa kita cari solusinya bersama?”

2. Melawan dengan Menyerang Balik

Tanda orang sulit menerima kritik pedas berikutnya adalah menyerang balik. Alih-alih menerima masukan, mereka mengalihkan topik. Tujuannya untuk menghindari tanggung jawab.

Solusinya, kembalikan fokus pada masalah inti. Katakan, “Hal itu memang penting, tapi mari kita selesaikan dulu persoalan ini.” Dengan begitu, percakapan tetap terarah.

3. Berperan Sebagai Korban

Orang yang tidak mau dikritik sering kali berperan sebagai korban. Kritik dianggap sebagai serangan pribadi sehingga mereka merasa diperlakukan tidak adil.

Untuk menghadapi hal ini, validasi dahulu perasaan mereka tanpa menyetujui sikap defensifnya.

Contohnya, “Aku paham feedback ini membuatmu kurang nyaman, tapi niatku untuk memperbaiki kerja sama kita.”

4. Terlalu Banyak Beralasan

Tanda lain adalah memberi terlalu banyak alasan. Mereka menjelaskan panjang lebar mengapa sesuatu tidak bisa dilakukan, seolah setiap kritik harus ditangkis dengan logika. Padahal, alasan tersebut sering kali hanya benteng pertahanan.

Cara mengatasinya adalah dengan mengakui alasan yang masuk akal, lalu mengarahkan kembali ke solusi. Katakan, “Aku mengerti kondisinya sulit, tapi mari kita pikirkan langkah ke depan.”

5. Mencari Dukungan Orang Lain

Seseorang yang sulit menerima kritik biasanya segera mencari pembenaran dari orang lain. Misalnya dengan bertanya pada rekan kerja di sekitar, “Menurut kamu, aku salah enggak, sih?”

Solusinya adalah memilih momen privat untuk menyampaikan kritik. Dengan begitu, mereka tidak merasa perlu mencari pembelaan dan bisa lebih fokus pada inti masalah.

6. Menunjukkan Sikap Pasif-Agresif

Ciri orang sulit terima kritik lainnya adalah bersikap pasif-agresif, seperti mendengus, mengerlingkan mata, atau melontarkan komentar sinis.

Perilaku ini muncul karena mereka tidak bisa mengekspresikan rasa tidak suka secara langsung.

Cara menghadapinya adalah tetap tenang dan ajak bicara secara terbuka. Contohnya, “Aku perhatikan komentarmu barusan terdengar kesal. Apa kamu ingin membicarakannya lebih jelas?”

7. Menolak Perubahan

Tanda tidak mau dikritik yang terakhir adalah keras kepala menolak perubahan. Bagi mereka, menerima kritik berarti mengakui kegagalan.

Karena itu, mereka lebih memilih bertahan dengan cara lama meskipun sudah terbukti tidak efektif.

Pendekatan yang bisa dilakukan adalah membingkai kritik sebagai peluang berkembang. Katakan, “Coba cara baru ini, bisa jadi justru membuat kemampuanmu lebih terlihat.”

8. Mencari Kambing Hitam

Kebiasaan defensif ini sering muncul pada orang yang sulit menerima kritik, dengan mencari orang atau hal lain untuk disalahkan daripada mengakui kesalahan.

Contohnya, seperti menyalahkan rekan kerja atau kemacetan lalu lintas. Kebiasaan ini menghambat pertumbuhan pribadi dan merusak hubungan.

Jangan terpancing emosi saat mereka mengalihkan kesalahan. Tetaplah tenang dan fokus pada fakta. Kemudian arahkan pembicaraan pada penyelesaian masalah, bukan mencari siapa yang salah.

Banyak faktor yang membuat orang defensif terhadap kritik, mulai dari pengalaman masa kecil, kurangnya rasa percaya diri, hingga budaya kerja yang tidak sehat.

Memahami tanda orang sulit menerima kritik pedas sangat penting agar kita bisa berkomunikasi dengan lebih efektif.

Baik di lingkungan kerja maupun hubungan personal, mengenali ciri orang sulit terima kritik akan membantu kita memilih kata yang tepat.

Ingat, memberikan kritik bukan berarti menyerang, melainkan memberi peluang untuk berkembang.

Dengan memahami tanda tidak mau dikritik, kita bisa menciptakan suasana komunikasi yang lebih sehat, terbuka, dan penuh rasa saling menghargai. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar