News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

BBM Bermasalah di Jatim,Bahlil: Kita Tunggu Hasil Kerja Tim,Bakal Disanksi Kalau Salah

BBM Bermasalah di Jatim,Bahlil: Kita Tunggu Hasil Kerja Tim,Bakal Disanksi Kalau Salah

BBM Bermasalah di Jatim,Bahlil: Kita Tunggu Hasil Kerja Tim,Bakal Disanksi Kalau Salah
Ringkasan Berita:
  • Warga di sejumlah daerah di Jawa Timur mengeluhkan kendaraannya bermasalah setelah isi Pertalite
  • Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia pun menerjunkan tim untuk melakukan investigasi
  • Bahlil menyebut akan memberikan sanksi apabila ditemukan kesalahan
 

- Sejumlah pengendara motor di Jawa Timur mengeluhkan kendaraannya bermasalah usai isi Pertalite.

Kendaraan mereka mengalami brebet hingga mogok, padahal BBM masih penuh.

Brebet adalah kondisi pembakaran atau aliran bahan bakar yang bermasalah sehingga saat gas ditarik, laju kendaraan tersendat-sendat.

Ada banyak penyebab kendaraan brebet, mulai dari busi yang kotor, filter udara kotor, injektor atau karburator kotor, masalah kelistrikan, hingga kualitas BBM yang jelek atau tidak sesuai.

Sejumlah pengendara di daerah seperti di Malang, Lamongan, Madura, Gresik, Tuban, hingga Surabaya mengalami hal yang sama.

Menanggapi hal tersebut, Bahlil Lahadalia selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerjunkan tim untuk melakukan investigasi terkait dugaan BBM bermasalah.

"Begitu saya mendarat, saya langsung panggil Dirut Pertamina Patra Niaga, BPH Migas, dan Lemigas untuk menerima laporan langsung," 

"Sekarang tim saya masih berada di daerah sini, nanti saya akan rapat dengan mereka di bandara," kata Bahlil saat menghadiri Pembukaan Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (29/10/2025).

Ia menuturkan, pihaknya bakal memberikan sanksi apabila terbukti melakukan pelanggaran dalam distribusi maupun kualitas BBM.

"Kalau ditemukan ada pelanggaran yang dilakukan oleh Pertamina, maka pemerintah akan memberikan sanksi tegas,"

"Tapi semuanya masih dalam proses. Kita harus cek dulu kebenarannya tentang kualitas minyaknya," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Hasil uji kualitas BBM akan keluar dalam satu hingga dua hari.

"Paling lama saya butuh waktu 1–2 hari, besok saya akan langsung memimpin rapat di Jakarta," tegasnya

Ia pun meminta masyarakat untuk tak langsung menyimpulkan.

"Saya belum bisa menyimpulkan benar atau tidaknya. Kita tunggu hasil kajian dari tim," ujarnya.

Bahlil mengatakan, tim investigasi tersebut menyelidiki rantai distribusi BBM, mulai dari sumbernya hingga ke SPBU.

Terkait ganti rugi kepada masyarakat, Bahli menyebut, pihaknya baru melakukan pembahasan.

"Nanti kami akan melakukan pertemuan dengan Pertamina baru akan kami cek."

"Kalau memang benar rusak, nanti saya minta kepada Pertamina untuk membenahi semuanya," ungkapnya.

Cerita Warga

Di Kabupaten Jombang, seorang warga bernama Ferdiansyah Alnavaro (26) warga Desa Tebel, Kecamatan Bareng mengeluhkan motornya bermasalah setelah mengisi Pertalite pada Sabtu (25/10/2025).

Bahkan, motornya mengalami mogok mesin, padahal BBM masih banyak.

"Motor langsung mati total, padahal bensin masih banyak. Setelah dicek di bengkel, ternyata ada campuran air dan etanol di dalam tangki," tuturnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Setelah merogoh kocek Rp175 ribu untuk perbaikan di bengkel, motornya kembali bisa digunakan.

“Untung belum sampai merusak mesin. Tapi ini jelas merugikan,” tegasnya.

Sementara itu, di Tuban, seorang warga Kecamatan Semanding, berinisial H (51) mengeluh kualitas BBM Pertalite yang sebabkan mobilnya alami kerusakan pekan lalu.

"Saya merasa ada yang beda sejak hari Selasa atau Rabu kemarin. BBMnya warnanya agak berubah dan baunya lebih menyengat dari biasanya," ujarnya, Senin (27/10/2025) kepada TribunJatim.com.

Awalnya, ia merasa perubahan tersebut tak akan berpengaruh ke mobilnya.

Namun, tiba-tiba mobilnya brebet dan kehilangan tenaga saat hendak digunakan untuk bekerja.

"Kamis (23/10) pagi mobil mulai mbrebet waktu mau kirim barang ke Rembang, Jawa Tengah,"

"Akhirnya saya batalkan perjalanan dan langsung ke bengkel. Setelah dicek ternyata penyebabnya bahan bakar," imbuhnya.

Bukan hanya sekali, keesokan harinya kejadian serupa menimpanya kembali.

Bahkan, kali ini mobilnya sampai mogok, dan penyebabnya sama, yakni BBM.

"Sampai Jenu sudah mbrebet lagi, digas malah mati," bebernya.

Akibat dua kejadian tersebut, ia harus mengeluarkan Rp1,2 juta untuk perbaikan mobilnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bahlil Lahadalia Buka Suara Terkait Kasus Dugaan BBM Bermasalah di Jatim, Turunkan Tim Khusus

(, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Rifki Edgar/Anggit Puji Widodo/Muhammad Nurkholis)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar