News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Naskah Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: Kewajiban Suami yang Terlupakan kepada Istri

Naskah Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: Kewajiban Suami yang Terlupakan kepada Istri

Naskah Khutbah Jumat 17 Oktober 2025: Kewajiban Suami yang Terlupakan kepada Istri

- Berikut ini adalah Naskah Khutbah Jumat tanggal 17 Oktober 2025, dengan tema Kewajiban yang Sering Diabaikan Suami terhadap Istri.

Khotbah Jumat adalah bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan Shalat Sunnah Jumat setiap minggu.

Petunjuk dalam menyampaikan khutbah secara ringkas terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad berikut ini.

Dari Ammar bin Yasir berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan pendeknya khutbahnya merupakan bagian dari pemahamannya. Maka perpanjanglah shalat dan pendekkanlah khutbah. Dan sesungguhnya di dalam pidato terdapat sihir.' (HR Muslim dan Ahmad)

Maknanya: "Dari Ammar Ibn Yasir (disebutkan bahwa) ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seorang khatib menunjukkan tingkat pemahaman seseorang terhadap agama. Oleh karena itu, perpanjanglah shalat dan singkatkanlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan yang ringkas terdapat daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)

Di dalam agama Islam, disarankan agar khutbah tidak terlalu lama agar jemaah tidak merasa bosan.

Oleh karena itu, penting bagi para Khotib untuk memperhatikan secara teliti apa yang disampaikan, sehingga dapat sampai kepada pendengar atau jamaah, serta dapat dipahami dan diterapkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Terdapat berbagai macam topik khutbah Jumat, namun kali ini saya akan membahas satu tema dengan judul Kewajiban yang Sering Terlupakan Suami terhadap Istri.

Khutbah I

Alhamdulillah yang telah menjadikan pernikahan sebagai sebab ketenangan, kasih sayang, dan belas kasihan, serta memerintahkan para lelaki untuk menjaga keluarganya dengan keadilan dan kebaikan. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, yang tunggal, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi kami Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yang berkata: "Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi istrinya, dan aku adalah yang terbaik bagi istriku." Semoga shalawat dan salam tercurah atasnya, atas keluarganya, dan seluruh sahabatnya, serta siapa saja yang mengikuti mereka dengan kebaikan sampai hari kiamat.

Selanjutnya, hai orang-orang yang beriman, aku nasihatkan kalian dan diriku sendiri yang bersalah untuk bertakwa kepada Allah, maka takutilah Allah dengan sebenar-benarnya ketakwaan, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.

Wahai para istri yang terhormat, sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman dalam kitab suci-Nya: "Laki-laki itu adalah pemimpin bagi perempuan, karena Allah telah memberi kelebihan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka membelanjakan hartanya." (Surah An-Nisa': 34)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Pada momen yang mulia ini, marilah kita selalu memperkuat rasa takut kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena hanya dengan ketakwaan, kehidupan kita akan penuh makna, dan kematian kita akan berakhir dengan baik.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Di dalam kehidupan rumah tangga, suami bukan hanya dianggap sebagai kepala keluarga secara simbolis, tetapi juga sebagai pemimpin nyata yang bertanggung jawab atas kesejahteraan fisik dan rohani anggota keluarganya.

Namun sangat memprihatinkan, pada era modern ini banyak suami yang lupa, bahkan tidak menyadari kewajiban mereka. Mereka menganggap cukup hanya memberikan nafkah finansial, tanpa memberikan perhatian, kasih sayang, dan bimbingan keagamaan.

Meskipun Islam menempatkan posisi suami sebagai pemimpin dan pelindung keluarga, Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman dalam Al-Qur’an:

Laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan karena Allah telah memberi kelebihan kepada sebagian mereka atas yang lain, serta karena mereka mengeluarkan harta mereka.

"Laki-laki diangkat sebagai pemimpin bagi perempuan, karena Allah memberikan kelebihan sebagian dari mereka (laki-laki) dibandingkan dengan yang lain (perempuan), serta karena mereka telah mengeluarkan sebagian hartanya." (QS. An-Nisā' [4]: 34)

Ayat ini bukan hanya sekadar penekanan mengenai posisi suami, tetapi juga tentang tanggung jawab besar yang harus dia pikul.

Menjadi seorang pemimpin berarti memberikan petunjuk, memandu, melindungi, dan menyediakan kebutuhan, bukan mengatur dengan keras, juga bukan meninggalkan keluarga.

Rasulullah ﷺ merupakan contoh teladan terbaik dalam memperlakukan pasangan. Beliau tidak pernah berbicara keras kepada istrinya, tidak pernah melakukan kekerasan, dan selalu membantu dalam pekerjaan rumah tangga. Dalam sebuah hadis shahih disebutkan:

Yang terbaik dari kalian adalah yang terbaik bagi keluarganya, dan aku adalah yang terbaik bagi keluargaku.

"Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian dalam hal itu." (HR. Tirmidzi)

Betapa lembut dan penuh kasih Nabi dalam menghadapi istrinya. Beliau memanggil mereka dengan sebutan yang lembut, memberi kesempatan untuk bermain-main, serta tidak ragu membantu pekerjaan rumah tangga. Inilah contoh teladan bagi setiap suami muslim.

Hadirin Rahimakumullah,

Tanggung jawab seorang suami tidak hanya terbatas pada mencari nafkah, tetapi juga menjaga istrinya dari api neraka dengan memberikan pendidikan dan arahan dalam ketaatan. Allah Ta‘ala berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.

"Hai orang-orang yang beriman! Jaga dirimu dan keluargamu dari api neraka." (QS. At-Tahrīm [66]: 6)

Mengajarkan istri tentang ibadah, akhlak, dan kesabaran merupakan wujud cinta yang sejati.

Seorang suami yang hanya memberikan uang tetapi membiarkan istrinya menjauh dari agama, setara dengan membiarkan keluarga terjerumus ke dalam kehancuran.

Hadirin Rahimakumullah,

Bayangkan seorang suami yang pulang terlambat setiap hari, sibuk dengan pekerjaan, namun tidak pernah bertanya apakah istrinya melaksanakan shalat atau apakah anaknya sudah membaca al-Qur'an. Ia merasa bangga karena mampu memberi nafkah yang cukup. Padahal menurut pandangan Allah, ia gagal sebagai pemimpin keluarga.

Bandingkan dengan suami yang sederhana, meskipun penghasilannya terbatas, namun setiap malam ia membimbing istrinya dalam shalat berjamaah, mengajak membaca Al-Qur'an, serta berbagi doa. Itulah rumah tangga yang penuh dengan rahmat dan keberkahan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Suami juga harus bersikap baik, lembut, dan penuh kesabaran terhadap istrinya. Seperti yang difirmankan Allah:

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

"Dan berilah mereka (istri-istri) perlakuan yang baik." (QS. An-Nisā' [4]: 19)

Maknanya, suami harus menjaga perkataannya, tidak kasar, tidak menyakiti, serta senantiasa menghargai pendapat istri. Karena rumah tangga yang harmonis tidak dibentuk melalui kekuasaan, melainkan dengan kelembutan dan saling memahami.

Jama’ah yang dirahmati Allah,

Kewajiban seorang suami tidak hanya akan dipertanyakan di dunia, tetapi juga di hadapan Allah pada hari kiamat nanti. Rasulullah ﷺ bersabda:

Semua kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.

"Setiap dari kalian adalah seorang pemimpin, dan setiap dari kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, hai para suami, ingatlah!

Wanita bukanlah beban, melainkan tanggung jawab. Ia bukan pelayan, tetapi teman sehidup yang perlu dilindungi, dihormati, dan diberikan hak-haknya.

Oleh karena itu, pertimbangkan rumah tangga sebagai medan ibadah, bukan tempat perselisihan. Bimbing istri dengan pengetahuan, didik anak dengan penuh kasih, dan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab di hadapan Tuhan.

Semoga, kami diberi keluarga yang tenang, makmur, bahagia, dan aman di dunia maupun akhirat. Amin ya Tuhan Semesta Alam.

Semoga Allah memberkati saya dan kalian dalam Al-Qur'an yang mulia, dan semoga saya serta kalian mendapatkan manfaat dari ayat-ayatnya dan dzikir yang bijaksana. Saya mengucapkan perkataan ini dan memohon ampunan kepada Allah untuk saya dan kalian serta seluruh orang-orang Muslim. Maka mohonlah ampunan kepada-Nya, sesungguhnya Dia adalah Yang Pemaaf lagi Pengasih.

Khutbah II

Ya Tuhan kami, ampunilah orang-orang mukmin dan perempuan-perempuan mukmin, serta orang-orang muslim dan perempuan-perempuan muslim yang masih hidup di antara mereka dan yang sudah meninggal. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi dekat, Mahamencintai doa-doa, dan Maha Mengabulkan kebutuhan. Tuhan kami, janganlah Engkau membuat hati kami menyimpang setelah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah Pemberi karunia. Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan dengki dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Mahakasih lagi Mahapenuh belas kasihan. Tuhan kami, berikanlah kepada kami dari pasangan-pasangan kami dan keturunan kami kesenangan mata, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa api neraka.

Hamba-hamba Allah! Sesungguhnya Allah memerintahkan keadilan, kebaikan, dan memberikan kepada kerabat dekat, serta melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan aniaya. Ia memberi nasihat kepada kalian agar kalian ingat. Maka ingatlah Allah yang agung, niscaya Dia akan mengingat kalian, bersyukurlah kepada-Nya atas nikmat-Nya, niscaya Dia akan menambahkan kepada kalian. Dan mengingat Allah adalah lebih besar, dan Allah mengetahui apa yang kalian lakukan.

Alhamdulillah banyak sekali, sebagaimana yang telah diperintahkan. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, yang satu tanpa sekutu. Aku bersaksi bahwa pemimpin kami Muhammad adalah hamba-Nya, utusan-Nya, kekasih-Nya, dan sahabat-Nya. Pemimpin manusia dan umat manusia. Ya Allah, berikanlah shalawat, salam, dan berkah kepada pemimpin kami Muhammad serta kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya dengan salam yang banyak. Sesudah itu.

Wahai hamba-hamba Allah, takwilahlah Allah dan ketahuilah bahwa Allah mencintai kebaikan-kebaikan perkara dan jaga ketaatan serta hadirnya shalat berjamaah. Ketahuilah bahwa Allah memerintahkan kalian dengan suatu perintah yang dimulai-Nya sendiri dan disebutkan oleh para malaikat-Nya yang memuji dengan kesucian-Nya. Dan Allah Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia. Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkan salam sebanyak-banyaknya.

Ya Allah, berikanlah shalawat, salam, dan berkah kepada junjungan kami Muhammad, serta kepada keluarganya sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat, salam, dan berkah kepada junjungan kami Ibrahim dan kepada keluarganya di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Berilah keridhaan, ya Allah, kepada para khalifah yang benar, pemimpin kami Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, serta kepada seluruh sahabat dan pengikut mereka dengan kebaikan hingga hari kiamat.

(*)

Lihat artikel lainnya di Google News

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar