Kampus dan Jurusan Pilihan Menteri-Wamen Pendidikan di Pemerintahan Prabowo

medkomsubangnetwork - Di Indonesia yang menganut sistem presidensial, menteri diangkat oleh presiden langsung untuk membantu menjalankan pemerintahan negara.
Menteri memiliki fungsi sebagai perumus, penetap kebijakan suatu bidang hingga bertanggung jawab dakam pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
Secara singkat, menteri adalah penghubung antara rakyat dan presiden.
Seseorang yang ditunjuk sebagai menteri biasanya dinilai kompeten pada suatu bidang, entah karena pengalamannya atau latar pendidikannya.
Lantas bagaimana dengan latar pendidikan tinggi para menteri-wakil menteri pendidikan di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sekarang?
Sebagai informasi, dalam Kabinet Merah Putih terdapat dua kementerian yang mengurusi pendidikan.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti saintek).
Setiap menteri dari kedua instansi saat ini memiliki dua wakil menteri.
1. Abdul Mu'ti
Mendikdasmen memiliki nama lengkap Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. Tahun 1991 ia menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Agama Islam Negeri (sekarang UIN) Walisongo Semarang dari Fakultas Tarbiyah, yang berfokus pada pendidikan dan pengajaran bidang keislaman.
Kemudian melanjutkan S2 ke Flinders University, Adelaide, Australia yang selesai pada 1997 dengan gelar Master of Education.
Terakhir pendidikan S3 ditempuh di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dan lulus tahun 2008. Gelar Profesor tersebut diraihnya setelah menjadi dosen dan Guru Besar di almamater terakhirnya.
2. Fajar Riza Ul Haq
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) ini mengawali perkuliahan S1 di Fakultas Agama Islam.
Universitas Muhammadiyah Surakarta hingga lulus tahun 2002. Jenjang S2 dijalaninya di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dalam studi Agama dan Lintas Budaya.
Masih di UGM, Fajar mengambil pendidikan S3 Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan dan lulus 2024 Namanya lengkap menjadi Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A.
3. Atip Latipulhayat
Satu lagi Wakil Mendikdasmen, Atip Latipulhayat yang sebenarnya awalnya kuliah di Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran.
Riwayat pendidikannya fokus pada ilmu hukum. Tahun 2000 ia lulus dari jenjang Magister Hukum Monash University, Australia.
Pendidikan S3 Atip, yakni Ilmu Hukum juga di Monash University. Dengan demikian namanya dibubuhi gelar menjadi Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D.
Sebelum menjadi Wakil Menteri Atip bekerja sebagai Chief - Editor Padjadjaran Journal of International Law.
4. Brian Yuliarto
Mendikti saintek ini merupakan seorang ahli nanoteknologi, cabang ilmu fisika. Brian Yuliarto merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri ITB.
Ia kuliah S1 Teknik Fisika di ITB dan tamat pada 1999. Kemudian ia meneruskan kuliah S2 di University of Tokyo, Jepang pada jurusan Quantum Engineering and Systems Science.
Setelah menyandang gelar Magister pada 2002, Brian mendalami ilmu yang sama di kampus yang sama. Ia meraih gelar Ph.D pada 2005.
Gelar lengkap yang dimilikinya adalah Prof. Brian Yuliarto, S.T, M.Eng., Ph.D.
5. Fauzan
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti saintek) ini bergelar lengkap Prof. Dr. Fauzan, M.Pd.
Mula-mula ia merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) jurusan Pendidikan pada 1988.
Kemudian melanjutkan kuliah S2 jurusan yang sama di Universitas Negeri Malang. Pada 2018 ia resmi mengukuhkan gelar Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Negeri Surabaya.
Fauzan pernah menjadi Rektor UMM selama delapan tahun, yang berakhir pada 2024. Sebelumnya, ia diangkat menjadi Guru Besar bidang ilmu pendidikan bahasa Indonesia UMM pada 2023.
6. Stella Christie
Stella Christie merupakan profesor bidang ilmu kognitif di Tsinghua University, China. Pendidikan S1 Stella dijalaninya di Harvard University, AS jurusan Psychology, Mind Brain and Behaviour dengan beasiswa penuh.
Tahun 2004 ia lulus dengan predikat Magna Cum Laude with Highest Honor. Stella kemudian melanjutkan pendidikan S2 dan S3 Cognitive Psychology di Northwestern University, AS yang selesai pada 2010.
Selain itu ia juga merupakan peneliti di Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence dengan posisi sebagai Research Chair.
Posting Komentar