News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Pneumonia: Kenali Jenisnya, Obati Tepat

Pneumonia: Kenali Jenisnya, Obati Tepat

Pneumonia merupakan peradangan pada kantung udara kecil di dalam paru-paru, yang dikenal sebagai alveoli. Kantung udara ini terisi oleh nanah atau cairan, dan tingkat keparahannya bisa bervariasi dari ringan hingga serius, bergantung pada beberapa elemen seperti usia penderita dan jenis pneumonia yang dialami.

Ternyata, pneumonia memiliki beberapa variasi. Penting untuk mengetahui jenis pneumonia yang diderita agar penanganan yang diberikan sesuai. Perlu diingat, setiap jenis pneumonia terkadang memerlukan penanganan yang sangat berbeda.

Misalnya, satu kelompok bakteri penyebab pneumonia mungkin tidak merespons antibiotik yang sama dengan kelompok lain, dan antibiotik tidak akan membantu sama sekali jika penyebab pneumonia disebabkan oleh virus atau beberapa penyebab pneumonia lain yang lebih jarang.

Mengetahui jenis pneumonia akan membantu dokter karena memengaruhi pengobatannya. Pneumonia dikelompokkan dalam tiga kategori besar yang meliputi pneumonia berbasis bakteri, infeksi jamur, dan virus.

1. Pneumonia yang didapat di rumah sakit

Seperti namanya, pneumonia yang didapat di rumah sakit (hospital-acquired pneumonia) muncul ketika seseorang menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisi ini dapat berakibat fatal karena bakteri penyebab pneumonia mungkin kebal terhadap antibiotik.

Anda dapat terjangkit pneumonia yang diperoleh di rumah sakit apabila:

  • Menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan.
  • Batuk yang dihasilkan tidak cukup keras untuk membersihkan paru-paru.
  • Menggunakan tabung trakeostomi untuk membantu bernapas.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit atau pengobatan.

2. Pneumonia komunitas

Pneumonia komunitas atau community-acquired pneumonia adalah pneumonia yang disebabkan oleh penularan yang didapat dalam masyarakat, bukan didapat di lingkungan rumah sakit.

Pneumonia komunitas bisa disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. Vaksin dapat membantu melindungi diri dari virus flu dan beberapa bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia.

Dokter bisa mengidentifikasi tipe pneumonia yang didapat di masyarakat berdasarkan agen penyebabnya, yaitu bakteri, virus, atau jamur.

3. Pneumonia bakteri

Radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri ini termasuk dalam kategori pneumonia yang didapat dari komunitas.bakteri, paling umum adalah Streptococcus pneumoniaBakteri ini umumnya mendiami saluran pernapasan bagian atas, namun bisa berpindah ke paru-paru dan memicu infeksi.

Anda bisa terserang pneumonia bakteri secara independen atau sebagai akibat dari infeksi virus, misalnya pilek atau flu.

Akan tetapi, S. pneumoniaeSelain itu, ada bakteri lain yang juga dapat memicu pneumonia bakteri. Beberapa di antaranya adalah:

  • Mycoplasma pneumoniae.
  • Chlamydophila pneumoniae.
  • Legionella pneumophila.

Antibiotik menawarkan pengobatan yang sangat efektif dan terarah untuk pneumonia bakteri. Namun, langkah awal yang krusial adalah dokter perlu mengidentifikasi terlebih dahulu jenis bakteri yang menjadi penyebab infeksi.

Jika daya tahan tubuh menurun, kemungkinan terserang pneumonia meningkat. Anda juga lebih rentan terkena pneumonia apabila memiliki kondisi sepertiasma, emfisema, atau penyakit jantung.

Gejala pneumonia yang disebabkan oleh bakteri meliputi:

  • Batuk berdahak.
  • Demam di atas 38 derajat Celcius.
  • Napas cepat.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.
  • Kelelahan.

4. Pneumonia virus

Pneumonia komunitas juga bisa disebabkan oleh virus. Menurut MedlinePlus, ini dikenal sebagai pneumonia virus. Beberapa jenis virus yang bisa mengakibatkan pneumonia meliputi:

  • Respiratory syncytial virus (RSV).
  • Virus influenza.
  • Virus parainfluenza.
  • Adenovirus.
  • Virus campak.
  • COVID-19.

Gejala khas pneumonia yang disebabkan oleh virus meliputi:

  • Demam.
  • Menggigil.
  • Batuk kering yang dapat bertambah parah dan menghasilkan dahak.
  • Hidung tersumbat.
  • Nyeri otot.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Kelemahan.

Gejala-gejala tersebut dapat bervariasi tingkat keparahannya, mulai dari ringan sampai berat.

Antibiotik tidak efektif untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh virus. Akan tetapi, beberapa jenis pengobatan bisa membantu jika infeksi terdeteksi pada tahap awal. Pengobatan ini mencakup obat antivirus dan kortikosteroid yang bertujuan untuk meredakan peradangan.

Pada kondisi yang lebih serius, Anda mungkin memerlukan terapi oksigen. Untuk kondisi yang tidak terlalu berat, dokter umumnya menyarankan istirahat di rumah dan minum lebih banyak cairan.

5. Pneumonia berjalan

Pneumonia berjalan (walking pneumonia) merupakan salah satu jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dan tingkat keparahannya tidak begitu tinggi. Kadang-kadang, istilah pneumonia atipikal juga digunakan oleh para dokter untuk menyebut kondisi ini.

Radang paru-paru yang ringan tidak selalu merupakan diagnosis medis yang tepat. Maksudnya, apa pun penyebabnya, kondisi radang paru-paru tersebut tidak cukup parah hingga membuat Anda harus beristirahat total. Dalam kasus radang paru-paru seperti ini, Anda mungkin merasa tidak enak badan, namun masih bisa menjalani sebagian besar aktivitas Anda.

Pneumonia ringan, yang juga dikenal sebagai pneumonia berjalan, dapat disebabkan oleh berbagai agen patogen seperti bakteri, virus, atau jamur. Namun, infeksi bakteri merupakan penyebab paling umum dari kondisi ini.M. pneumoniae, yang kerap menimbulkan infeksi ringan di saluran pernapasan.

Gejala pneumonia yang ringan bisa jadi tidak terasa, bahkan mungkin kamu tidak menyadarinya. Gejala-gejalanya bisa meliputi:

  • Demam.
  • Batuk.
  • Sakit kepala.
  • Menggigil.

Antibiotik efektif untuk mengatasi infeksi. Umumnya, Anda akan merasakan perbaikan dalam kurun waktu tiga sampai lima hari, meskipun batuk mungkin masih terasa hingga beberapa pekan.

6. Pneumonia jamur

Jamur jarang menjadi penyebab pneumonia. Kondisi ini dapat timbul karena menghirup spora jamur.

Pada individu dengan kondisi tubuh yang prima, kemungkinan terkena pneumonia jamur sangatlah rendah. Namun, risiko tersebut dapat melonjak jika sistem imun tubuh mengalami penurunan kekuatan akibat:

  • Transplantasi organ.
  • Kemoterapi untuk kanker.
  • Obat yang digunakan untuk menangani kondisi autoimun, contohnya artritis reumatoid.
  • HIV.

Individu yang memiliki profesi spesifik lebih berisiko terpapar spora jamur, contohnya:

  • Petani yang beraktivitas di area yang terdapat kotoran burung, kelelawar, atau hewan pengerat.
  • Para profesional di bidang pertamanan dan perawatan lahan yang berinteraksi dengan tanah.
  • 1. Individu dari kalangan militer atau sektor konstruksi yang terpapar banyak debu. 2. Para prajurit atau pekerja bangunan yang kerap berurusan dengan lingkungan berdebu. 3. Tentara dan tenaga kerja di bidang konstruksi yang sering berada di area berdebu. 4. Personel militer dan pekerja pembangunan yang sering menemui kondisi berdebu. 5. Mereka yang bertugas di militer atau bekerja di bidang konstruksi dan sering terpapar debu.

Gejala pneumonia jamur tidak berbeda jauh dengan pneumonia jenis lain, seperti demam dan batuk.

7. Pneumonia kimia

Pneumonia kimia disebabkan oleh racun yang terhirup. Pneumonia kimia klasik disebabkan oleh gas klorin.

Akan tetapi, mungkin juga untuk mengembangkan pneumonia kimiawi dengan secara tidak sengaja menghirup asap dalam jumlah besar dari persediaan pembersih, peralatan kolam renang, bahkan penyegar udara jika disemprotkan langsung ke saluran udara seseorang. Itu semua secara fisik dapat mengiritasi paru-paru.

Gejala akut mungkin termasuk:

  • Merasa sesak napas.
  • Pernapasan yang mengeluarkan bunyi seperti terendam atau berbunyi "deguk" (menandakan adanya kelainan pada paru-paru).
  • Batuk.
  • Sulit bernapas.
  • Perasaan aneh (mungkin sensasi terbakar) di bagian dada.

Gejala kronis mungkin termasuk:

  • Batuk (bisa ada atau tidak).
  • Gangguan yang memburuk (disertai dengan kesulitan bernapas).
  • Pernapasan cepat (tachypnea).
  • Kesulitan bernapas meski hanya melakukan aktivitas fisik yang tidak berat.

Menurut, kortikosteroid bisa dimanfaatkan untuk mengatasi peradangan dalam pengobatan.MedlinePlus. Selanjutnya, dokter umumnya akan memberikan penanganan pendukung sampai paru-paru pulih secara alami. Penanganan ini bisa mencakup pemberian oksigen ekstra, cairan infus, bahkan penggunaan alat bantu napas.

8. Pneumonia aspirasi

Pneumonia aspirasi adalah peradangan paru-paru yang timbul akibat terhirupnya zat asing secara tidak sengaja, misalnya cairan lambung atau sisa makanan. Kondisi ini dapat memicu peradangan, dan terkadang, cedera yang diakibatkannya bisa diikuti oleh infeksi bakteri lanjutan.

Keadaan ini lebih umum dialami oleh individu dengan cedera otak, kelainan saraf, masalah menelan, atau riwayat penggunaan obat-obatan atau alkohol—segala sesuatu yang berpotensi mengganggu refleks muntah yang berfungsi melindungi paru-paru dari masuknya zat-zat tersebut.

Penanganan pneumonia aspirasi dapat berbeda-beda. Apabila jumlah cairan yang teraspirasi sedikit dan tidak menunjukkan gejala infeksi sekunder, dokter umumnya akan memberikan perawatan suportif berupa oksigen dan tindakan pencegahan agar tidak terjadi aspirasi lagi. Sebagian besar pasien akan sembuh total.

Jika terdapat lebih banyak partikel di saluran pernapasan, Anda mungkin memerlukan bantuan selang pernapasan dan prosedur yang dikenal sebagai bronkoskopi untuk membantu membersihkannya. Antibiotik juga bisa jadi dibutuhkan.

Radang paru-paru bisa dipicu oleh beragam jenis bakteri, jamur, maupun virus. Melalui diagnosisjenis pneumoniaDengan apa yang Anda miliki, Anda akan selangkah lebih dekat menuju kesembuhan. Baik itu melalui antibiotik, oksigen tambahan, atau istirahat, dokter dapat mengidentifikasi jenis pneumonia yang Anda derita dan memberikan penanganan yang tepat sesuai kondisi Anda.

Referensi

"Types of Pneumonia". WebMD. Diakses November 2024.

"Learn About Pneumonia". American Lung Association. Diakses November 2024.

"Viral pneumonia". MedlinePlus. Diakses November 2024.

"What Is Walking Pneumonia?" Health. Diakses November 2024.

Pneumonia Pneumocystis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati 5 Langkah Ampuh untuk Menangkal Pneumonia, Apa Saja Itu?

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar