News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Profil Zohran Mamdani: Muslim dan Aktivis Pro-Palestina Pertama yang Pimpin New York

Profil Zohran Mamdani: Muslim dan Aktivis Pro-Palestina Pertama yang Pimpin New York

Profil Zohran Mamdani: Muslim dan Aktivis Pro-Palestina Pertama yang Pimpin New York

, JAKARTA — Zohran Kwame Mamdani resmi terpilih sebagai wali kota New York ke-111. Kemenangan itu menjadi sejarah, karena untuk pertama kalinya ibu kota keuangan global itu dipimpin oleh seorang sosialis demokrat, muslim, dan aktivis pro-Palestina.

Melansir The Guardian pada Rabu (5/11/2025) Zohran Mamdani yang berusia 34 tahun menjelma menjadi tokoh sentral politik New York. Berkat strategi media sosial yang cerdas dan kampanye akar rumput yang menarik perhatian luas, Mamdani berhasil menggerakkan pemilih muda dan menunjukkan cara baru menjangkau pemilih progresif secara daring.

Melalui video-video yang sederhana namun menyentuh, Mamdani menghadirkan citra New York yang hangat dengan pesan bahwa hidup tidak harus sesulit yang dijalani banyak orang saat ini.

Unggahannya kerap viral, mulai dari istilah “halalflation”, aksi melompat ke ombak dingin di Coney Island, hingga foto pernikahan dadakan di stasiun kereta bawah tanah.

Salah satu video paling populer adalah wawancaranya dengan warga pekerja kulit berwarna di New York yang memilih Donald Trump—atau tidak memilih sama sekali—yang memantik diskusi luas.

Gaya kampanye Mamdani yang terbuka dan energik kontras dengan rivalnya, mantan Gubernur Andrew Cuomo, yang maju sebagai kandidat independen dengan dukungan para miliarder dan korporasi besar.

Profil Zohran Mamdani

Melansir laman zohranfornyc.com, pria ini memiliki nama lengkap Zohran Kwame Mamdani. Dia merupakan anggota majelis negara bagian sosialis Demokrat Muda. Mamdani lahir di Kampala, Uganda pada 18 Oktober 1991.

Mamdani lahir dari pasangan keturunan India. Ibunya, Mira Nair, adalah sutradara India-Amerika yang pernah dinominasikan Oscar, sementara ayahnya, Mahmood Mamdani, profesor di Universitas Columbia, New York. Dia menghabiskan masa kecil di Cape Town, Afrika Selatan sebelum pindah ke New York pada usia tujuh tahun.

Lulusan Bronx High School of Science dan pemegang gelar studi Africana dari Bowdoin College, Mamdani pernah menjadi aktivis mahasiswa dan mendirikan organisasi Students for Justice in Palestine.

Dia menjadi warga negara AS pada 2018 dan terpilih sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York pada 2020, mewakili distrik ke-36. Mamdani tercatat sebagai pria Asia Selatan pertama, warga Uganda pertama, dan salah satu dari sedikit Muslim yang duduk di lembaga tersebut.

Pada 2021, Mamdani bertemu seniman asal Suriah-Amerika Rama Duwaji melalui aplikasi kencan, dan keduanya menikah di balai kota awal tahun ini.

Didukung gelombang donasi kecil dan kampanye digital yang kreatif lewat TikTok dan Instagram, Mamdani menyoroti isu keterjangkauan hidup.

Fokus Mamdani pada harga sewa, biaya hidup, dan kesejahteraan warga menjadi kunci popularitas. Dia mengusung kebijakan progresif seperti kenaikan pajak untuk orang kaya dan korporasi, pembekuan tarif sewa apartemen, layanan penitipan anak universal, bus gratis, dan toko bahan makanan milik pemerintah kota.

Meski menghadapi kampanye hitam bernuansa Islamofobia dan rasisme, Mamdani tetap teguh menampilkan identitas Muslimnya serta membela hak-hak warga Palestina dan imigran.

Kebijakan progresifnya menuai kritik dari Partai Republik dan sebagian elite Demokrat yang menilai gagasan Mamdani terlalu berisiko bagi daya saing ekonomi New York. Namun bagi banyak warga, terutama generasi muda, dia menjadi simbol harapan baru bahwa politik bisa dijalankan dengan empati dan keberanian.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar