News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Kenaikan Harga Sayuran Akibat Aksi Demonstrasi Sopir Truk yang Menentang ODOL

Kenaikan Harga Sayuran Akibat Aksi Demonstrasi Sopir Truk yang Menentang ODOL

JAKARTA, medkom subang network Aksi unjuk rasa yang dilakukan para sopir truk yang menolak Rancangan Undang-Undang Over Dimensi Over Muatan (RUU ODOL) pada Kamis (19/6/2025) lalu berdampak pada terganggunya distribusi sayur ke pedagang.

Hal tersebut pada akhirnya mengakibatkan sejumlah sayuran yang dijual di pasar mengalami kenaikan harga karena stok yang terbatas.

Harga sayur naik

Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mengeluhkan lonjakan harga sayur akibat terganggunya distribusi imbas para sopir truk berunjuk rasa.

Yakob (58), pedagang kol dan seledri di Pasar Induk Kramat Jati, mengatakan bahwa harga sejumlah komoditas sayuran melonjak selama demo berlangsung karena pasokan terhambat.

"Naik ini, dari penjualan Rp 4.000 hingga Rp 5.000, kemarin ketika demo jadi menjadi Rp 10.000, pokoknya separuh harga," ujar Yakob saat ditemui di lokasi, Minggu (22/6/2025).

Dia menambahkan, harga seledri bahkan sempat mencapai Rp 100.000 per kilogram. Padahal, harga jual seledri biasanya hanya sekitar Rp 30.000–Rp 40.000.

"Celery saja mencapai Rp 100.000 per kilo karena demo kemarin, tapi sudah ada penurunan sekarang," katanya.

Harga mulai turun setelah demo

Setelah sempat meroket selama beberapa hari, harga sejumlah sayuran di Pasar Induk Kramat Jati, perlahan kembali normal.

Hartono (48), pedagang bawang di Pasar Induk Kramat Jati mengatakan, pasokan dan harga bawang telah kembali normal.

Sebelum ada demo para sopir truk, ia menjual bawang merah dengan harga Rp 30.000 per kilogram. Namun, saat pasokan berkurang, harganya naik menjadi Rp 40.000.

"Pas demo itu yang masuk cuma 14 truk, terus tambah bawang juga lagi mahal. Terus kemarin masuk sudah 30 truk, jadi lumayan normal ini (harga bawang)," kata dia, saat ditemui di lapaknya, Minggu.

Sementara itu, Adit (36), pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati, juga menyebut harga cabai sudah mulai turun meski belum sepenuhnya normal.

"Masih belum normal banget, karena masih Rp 45.000 stoknya masih agak susah. Semoga, ya kalau bisa jangan ada demo lagi biar stok lancar, pengiriman lancar," kata Adit.

Dia menambahkan, harga cabai sempat mengalami kenaikan akibat stok yang terbatas selama aksi demo yang dilakukan oleh sopir truk.

"Cabai naik dari Rp 25.000 ke Rp 50.000. Daun bawang juga naik dari Rp 15.000 ke Rp 30.000," katanya.

Berharap tak demo

Para pedagang berharap agar para sopir truk yang menolak RUU ODOL tidak lagi melakukan demonstrasi.

Mereka khawatir aksi serupa akan mengganggu distribusi barang dan memicu lonjakan harga seperti yang terjadi sebelumnya

Yakob, mengaku khawatir jika aksi ini berlanjut, dampaknya tak hanya dirasakan sopir truk, tetapi juga petani dan pedagang.

"Kalau dibatasi, nanti yang ngeluh bukan cuma sopir, tapi juga petani dan pedagang karena biaya angkut pasti naik," ucap dia.

Dia juga berharap pemerintah dapat mencari solusi agar penerapan aturan ODOL tidak menimbulkan gejolak harga di pasar.

"Ya kalau bisa harus ada solusi, karena pasti dampak ke harga jual. Kan kasihan juga masyarakat," jelas Yakob.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar