News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Rosalia Indah: Laptop Skripsi Hilang, Tanpa Ganti Rugi!

Rosalia Indah: Laptop Skripsi Hilang, Tanpa Ganti Rugi!

- Akhirnya, PT Rosalia Indah Transport menanggapi perihal hilangnya laptop seorang penumpang wanita di dalam bus.

Faktanya, laptop yang hilang itu menyimpan berkas skripsi milik Tabita Sijabat (21), seorang mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah.

Kejadian tersebut berlangsung di dalam bus Rosalia Indah dengan nomor lambung 349 rute Solo–Malang, kira-kira pukul 22:50 WIB pada tanggal 12 Juli 2025.

Informasi tambahan, korban sempat mengumumkan berita kehilangannya melalui akun X pribadinya, @toongkool.

Dalam postingannya, Tabita meluapkan rasa kecewa dan geramnya lantaran kamera pengawas di lokasi kejadian tidak berfungsi.

"Laptop saya raib di dalam bus Rosalia Indah, dan rekaman CCTV juga ikut menghilang. Apakah perusahaan otobus ini tidak pernah selesai dengan masalah kehilangan barang? Anehnya, saat membuat laporan, pihak Rosalia Indah justru menyalahkan saya, padahal jelas saya adalah korban! @Rosalia_Ind #Rosaliaindah #Laptophilangdibus," cuit akun X, @toongkool dalam unggahannya.

Lalu, apa tanggapan Rosalia Indah mengenai kejadian yang merugikan itu?

Menurut juru bicara Rosalia Indah, Sasangka Bayu, perusahaan merasa sangat sedih dan menyayangkan insiden yang dialami penumpang.

Ia pun memberikan penghargaan atas tindakan penumpang yang sudah memberitahukan peristiwa tersebut kepada polisi.

"Rosalia Indah mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat kepolisian," ujar Bayu ketika dihubungi, (15/7/25) seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com.

"Kami bersedia menyediakan dan membantu sepenuhnya data serta informasi yang diperlukan untuk proses investigasi lebih lanjut," ujarnya.

Mengenai laptop yang raib, Bayu menjelaskan bahwa perusahaan tengah mengadakan penelusuran internal.

Perusahaan telah memberhentikan sementara para kru bus yang sedang bertugas selama penyelidikan berlangsung, sampai investigasi internal tuntas.

Di samping itu, perusahaan juga sudah berkomunikasi dengan vendor CCTV untuk mencari tahu alasan mengapa perangkat itu tidak berfungsi.

Penyelidikan mendalam dilakukan guna mengidentifikasi apakah masalah tersebut diakibatkan oleh kerusakan mesin atau adanya indikasi sabotase.

"Jika terbukti terdapat keterlibatan awak bus dalam manipulasi perangkat CCTV, perusahaan akan memberikan sanksi tegas sesuai ketentuan yang berlaku," kata Bayu.

Sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan barang berharga milik penumpang, Bayu menyampaikan, pihaknya telah menyediakan fasilitas Kotak Aman Rosalia Indah (KARI) di seluruh armada.

Fasilitas ini dapat digunakan secara gratis dan diharapkan penumpang dapat memanfaatkannya untuk menitipkan barang berharga selama perjalanan.

Ia mengaku sosialisasi terkait penggunaan fasilitas KARI telah dilakukan secara masif melalui seluruh kanal media sosial resmi Rosalia Indah.

"Sosialisasi penggunaan fasilitas KARI juga disampaikan langsung oleh awak bus dan petugas layanan agen sebelum keberangkatan," ucap Bayu.

Tak hanya KARI, Bayu menuturkan, perusahaan juga telah menyediakan sistem keamanan pendukung berupa CCTV yang telah dipasang secara bertahap di seluruh armada Rosalia Indah.

Tujuannya, untuk meningkatkan pengawasan selama perjalanan.

Bayu menyampaikan, tanggung jawab atas barang berharga pribadi penumpang (non-label) yang dibawa ke dalam kabin, telah tercantum secara jelas pada tiket dan/atau cover boarding pass penumpang.

Dalam aturan itu tercantum bahwa barang bawaan pribadi yang dibawa ke dalam kabin, menjadi kuasa/tanggung jawab penuh pelanggan.

Ia menerangkan bahwa mereka membagi barang bawaan penumpang menjadi dua jenis, yaitu yang diberi label dan yang tidak.

Barang-barang tanpa label yang dibawa oleh penumpang, menurut Bayu, adalah barang milik pribadi, contohnya HP dan dompet yang sudah pasti dibawa sendiri oleh penumpang dan tidak ditempeli label.

Adapun barang berlabel penumpang biasanya berukuran besar dan disimpan di bagasi, contohnya koper atau tas.

Ia menjelaskan lebih lanjut, barang-barang yang telah diberi label umumnya dicatat oleh petugas dan datanya diselaraskan antara tiket penumpang dan label bagasi.

Terkait dengan insiden laptop yang raib, Bayu menjelaskan bahwa perangkat itu termasuk kategori barang yang tidak diberi label atau non-label.

Ia menambahkan bahwa laptop dalam insiden sebelumnya tidak berlabel karena dibawa oleh penumpang ke dalam pesawat.

Walaupun demikian, Bayu menegaskan akan berupaya seoptimal mungkin untuk melacak keberadaan laptop itu.

"Kami akan menghargai setiap tahapan yang tengah dijalankan oleh polisi. Pastinya, kami sangat ingin agar barang itu cepat ditemukan," tutupnya.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar