Bocoran IPO PT Pani Bersama (PAMA) Tambang Emas Raksasa MDKA, Listing September

Kabar anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang memiliki tambang emas raksasa, PT Pani Bersama Jaya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) menguat. Aksi korporasi tersebut dikabarkan akan bergulir mulai September 2025 ini.
Merujuk sumber .co.id entitas dalam konglomerasi Merdeka Cooper itu bakal melantai di BEI dengan kode saham atau ticker PAMA. Pada gelaran IPO perusahaan disebut akan melepas 120 juta lot saham.
Berdasarkan data yang didapat .co.id, Pani Bersama Jaya tengah dalam tahap Pre-Effective untuk penawaran saham perdana (IPO). Perusahaan disebut membuka periode book building pada pekan pertama dan kedua September.
Saat ini perusahaan disebut tengah menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melanjutkan aksi IPO. Adapun harga saham yang akan ditawarkan pada saat IPO di kisaran maksimal Rp 1.500 per saham.
- IHSG Sesi I Ditutup Menguat, Saham Sektor Konstruksi ADHI, WSBP dan PTPP Ceria
- Mandiri Sekuritas Catat Transaksi Rp414 T hingga Agustus, Bakal Boyong IPO Baru?
- Kilau Saham ARCI, ANTM, HRTA hingga BRMS Saat Harga Emas Melesat, Mana Menarik?
Apabila dikalkulasikan, Pani, yang mengelola proyek tambang emas raksasa di Gorontalo itu bakal meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 18 triliun. Namun kabar lain menyebutkan PAMA bakal melepas 120 juta lembar saham dengan harga maksimal Rp 1.200 sehingga total dan terkumpul hingga Rp 1,45 triliun.
.co.id sudah meminta konfirmasi kepada manajemen MDKA mengenai kabar IPO Pani. Namun hingga berita ditayangkan konfirmasi yang diajukan pada GM Corporate Communication MDKA Tom Malik belum direspons.
Adapun berdasarkan laporan aktivitas kuartal II 2025, manajemen menyampaikan bahwa perkembangan Proyek Emas Pani berjalan sesuai rencana dengan tingkat penyelesaian mencapai 67% hingga akhir kuartal. Rencana teknik detail dan proses pengadaan telah rampung. Sementara kontraktor saat ini tengah memasang infrastruktur pengolahan dan sistem kelistrikan.
Saat ini fasilitas pelabuhan sudah beroperasi dan pembangunan tempat penyimpanan bahan bakar juga telah selesai. Uji coba operasional ditargetkan berlangsung pada akhir 2025, dengan produksi emas pertama diperkirakan dimulai pada kuartal I 2026.
Sementara itu, produksi tembaga dari Tambang Wetar pada kuartal ini mencapai 1.854 ton dengan biaya tunai total sebesar US$ 3,35 per pon, AISC sebesar US$ 4,75 per pon, dan ASP sebesar US$ 4,23 per pon.
Profil Proyek Emas Pani
Proyek Emas Pani di Gunung Pani, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, tengah digarap PT Merdeka Copper Gold Tbk untuk menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik. Proyek ini memiliki cadangan lebih dari 7 juta ounces emas dengan umur tambang yang diperkirakan bertahan selama beberapa dekade.
Berdasarkan laman resmi Merdeka Group, berbekal pengalaman mengelola Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Grup Merdeka berupaya mengoptimalkan potensi kawasan yang sejak abad ke-19 dikenal sebagai wilayah penghasil emas. Proyek ini dikelola melalui sejumlah anak usaha yang menangani operasi tambang, pengolahan, hingga pembangunan infrastruktur pendukung.
Pada tahap awal, perusahaan akan menggunakan metode heap leach dengan kapasitas pengolahan mencapai 7 juta ton bijih per tahun dan target produksi sekitar 140 ribu ounces emas per tahun. Selanjutnya, Grup Merdeka akan membangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) dengan kapasitas awal 7,5 juta ton per tahun, yang ditargetkan meningkat menjadi 12 juta ton per tahun pada 2030.
Apabila kedua fasilitas beroperasi penuh, total kapasitas gabungan diproyeksikan mencapai 19 juta ton per tahun, dengan potensi produksi puncak hingga 500 ribu ounces emas per tahun. Persiapan proyek disebut berjalan sesuai jadwal. Perusahaan telah menuntaskan desain teknik detail, pengadaan peralatan utama, dan uji coba metode heap leach.
Selain itu tengah berlangsung juga pembangunan infrastruktur pendukung, seperti fasilitas penyimpanan bahan bakar, pelabuhan, dan gardu induk listrik. PLN dijadwalkan memasok daya utama pada 2025, sementara laboratorium metalurgi di lokasi akan mulai beroperasi pada awal 2025.
Pengolahan emas pertama ditargetkan pada akhir 2025, dengan produksi komersial kemungkinan akan dimulai awal 2026.
Posting Komentar