News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Calon Taruni Akpol Difalya Cendekya Danial Sempat Kerja Tugas Sebelum Meninggal Dunia

Calon Taruni Akpol Difalya Cendekya Danial Sempat Kerja Tugas Sebelum Meninggal Dunia

TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP- Difalya Cendekya Danial, Taruni asal Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan kini telah beristirahat dengan tenang.

Jenazah Calon Bhayangkara Taruna (Cabhatar) Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang tiba di rumah duka Minggu (28/9/2025) dini hari.

Selanjutnya tubuh kaku gadis 19 tahun itu dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di perkuburan keluarga yang berjarak tidak jauh dari kediaman orangtuanya Minggu pagi pukul 11.00 Wita.

Ratusan pelayat hadir untuk mengantarkan kepergian Difa ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Untuk mengantar kepergian Difa, pihak keluarga bakal mengadakan takziah di BTN Bungoro Indah Blok A6/37.

Tante almarhumah, Dewi mengatakan takziah rencananya akan dilakukan selama tiga hari.

Pada hari kedua akan diisi tausiah oleh Dai Polri, Ipda Muhammad  Hilal.

“Infonya Kapolda, juga akan datang di takziah malam ini,” katanya kepada Tribun Timur.

Difa sapaan akrabnya menghembuskan nafas terakhir di RS Bhayangkara, pukul 07.40 Wib, Sabtu (27/9/2025).

Dewi menuturkan kabar duka ini datang begitu tiba-tiba.

Pihak keluarga bahkan tak pernah mendapatkan informasi jika Difa tengah jatuh sakit.

Ia mengatakan jika keponakannya itu tak memiliki riwayat penyakit apapun.

“Dia sehat walafiat, tidak pernah mengeluh sakit. Semangat sekali ikut pendidikan. Tiba-tiba kami dapat kabar, jam 08.30 Wita, katanya sudah meninggal sekitar jam 07.40 Wita. Tidak ada kabar sebelumnya kalau sakit,” ungkapnya saat ditemui di rumah duka Perumahan Bungoro Indah Blok A6.

Berdasarkan informasi yang diterima pihak keluarga, Difa sempat kejang dan sesak nafas sekitar pukul 18.15 WIB dan dibawa ke IGD RS di Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Akpol, Jumat (26/9/2025).

Kondisi Difa sempat membaik.

Bahkan, sebelum meninggal, Difa masih sempat mengerjakan tugas.

“Katanya dari pukul 05.30 WIB sampai 07.10 WIB dia masih kerja tugas. Tapi memang sempat tak sadarkan diri, saat diperiksa pukul 07.40 WIB, dia sudah tidak bernyawa,” ungkapnya.

Jenazah gadis kelahiran 26 Februari 2006 itu diberangkatkan dari Semarang menuju Surabaya lewat jalur darat, lalu diterbangkan ke Makassar menggunakan pesawat Sriwijaya Air.

“Dimakamkan di perkuburan keluarga tak jauh dari sini,” katanya.

Pihak keluarga menyebut tidak ada tanda-tanda mencurigakan terkait kepergian almarhumah.

“Kata informasi, dia sesak napas karena kelelahan usai latihan. Cuaca Semarang panas, mungkin dehidrasi. Kami anggap ini ajalnya, memang sudah waktunya,” ucap Dewi.

Meski berat, keluarga berusaha ikhlas.

“Pasti kecewa, tapi kita kembalikan kepada Allah. Mungkin sudah jalannya,” tambahnya dengan mata berkaca-kaca.

Sebelum meninggal, komunikasi terakhir Difa dengan keluarga terjadi pada Senin (22/9/2025) pagi.

Ia meminta ibunya mengirim foto-foto kenangan masa SMP, SMA, hingga keluarga.

“Ibunya sampai cetak 32 lembar foto lalu dikirim ke Semarang. Dia minta sampai Rabu. Itu ternyata jadi tanda, tapi kami tidak tahu,” bebernya.

Setelah itu, kontak dengan Difa terputus hingga kabar duka datang pada Sabtu pagi.

Difa diketahui baru saja dinyatakan lulus seleksi Akpol pada 29 Juli 2025.

Sebelumnya, Anak pasangan Marfiana Pahar dan Danial ini menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara Magelang, setelah meraih banyak prestasi akademik dan organisasi.

Sejak SMP, Difa sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan dengan menjadi Ketua OSIS di SMPN 1 Pangkep selama dua periode.

“Dia memang bercita-cita jadi polisi. Dua kali mendaftar, baru tahun ini berhasil lolos,” kata Dewi.

Selain berprestasi di bidang akademik, Difa dikenal sebagai anak yang sopan, penyayang, dan dekat dengan keluarga.

“Dia anak yang baik, selalu membanggakan keluarga. Kehilangannya membuat kami sangat terpukul,” katanya.(*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar