News Breaking
MEDKOM LIVE
wb_sunny

Breaking News

Gerhana Bulan Total Fenomena Langit yang Memunculkan Beragam Mitos bagi Ibu Hamil di Indramayu

Gerhana Bulan Total Fenomena Langit yang Memunculkan Beragam Mitos bagi Ibu Hamil di Indramayu

Gerhana Bulan Total Fenomena Langit yang Memunculkan Beragam Mitos bagi Ibu Hamil di Indramayu

- Gerhana bulan total yang terjadi pada 7-8 September 2025 menjadi peristiwa astronomi yang dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Fenomena ini, yang dikenal sebagai blood moon, berhasil memukau jutaan orang di seluruh dunia, termasuk di wilayah Asia Tenggara. Namun, di balik keindahannya, gerhana bulan total 2025 ini juga membangkitkan berbagai mitos tradisional yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat, khususnya terkait pantangan bagi ibu hamil.

Menurut data dari situs Time and Date, gerhana bulan total ini merupakan yang terpanjang sejak 2022, dengan durasi totality mencapai sekitar satu jam lebih. Di Indonesia, fenomena ini terlihat jelas di langit malam pada dini hari tanggal 8 September, menarik perhatian para pengamat astronomi dan warga biasa yang menyaksikannya dari berbagai daerah.

Tak hanya sebagai hiburan visual, gerhana bulan total 2025 ini sering dikaitkan dengan mitos-mitos kuno yang beredar di masyarakat kita. Banyak orang percaya bahwa peristiwa ini membawa pertanda buruk, sehingga muncul berbagai upaya tolak bala untuk melindungi diri dan keluarga. Hal ini semakin relevan bagi ibu hamil, yang kerap mendapat wejangan khusus dari orang tua atau tetangga.

Secara global, mitos gerhana bulan telah ada sejak zaman kuno. Misalnya, suku Inca di Amerika Selatan mengartikan gerhana bulan sebagai serangan jaguar yang memakan bulan, yang kemudian mengancam bumi.

Kisah ini dikutip dari Pakistan Today, menunjukkan bagaimana fenomena alam ini diinterpretasikan sebagai isyarat ilahi atau bencana di berbagai budaya.

Di Indonesia, mitos-mitos serupa berkembang sebagai bagian dari tradisi tolak bala, seperti yang dilaporkan oleh Tribunnews. Berbagai pantangan dilakukan untuk menghindari pengaruh negatif gerhana, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil. Fenomena gerhana bulan total 2025 ini pun memicu diskusi seru di media sosial tentang kebenaran mitos-mitos tersebut.

Bagi ibu hamil, mitos gerhana bulan sering kali menjadi sorotan utama. Banyak yang diingatkan untuk menghindari aktivitas tertentu agar janin tidak terpengaruh. Meski bersifat budaya, mitos-mitos ini tetap dihormati oleh sebagian masyarakat sebagai bentuk kehati-hatian, meskipun ilmu pengetahuan modern menyatakan sebaliknya.

Salah satu mitos gerhana bulan untuk ibu hamil yang populer adalah tradisi liwetan. Dalam tradisi ini, ibu hamil dianjurkan untuk berbaring lurus di atas tempat tidur atau lantai, sambil menutup seluruh tubuh dengan kain putih. Tujuannya untuk melindungi janin dari sinar gerhana yang dianggap berbahaya, meski praktik ini lebih bersifat simbolis.

Mitos selanjutnya adalah larangan bagi ibu hamil untuk keluar rumah saat gerhana bulan total 2025. Banyak yang percaya bahwa melihat langsung gerhana bisa menyebabkan kelainan pada bayi, seperti cacat wajah atau tubuh, kepercayaan ini masih kuat di kalangan masyarakat pedesaan, sebagai upaya menghindari energi negatif dari langit.

Tradisi lain yang sering disebut adalah keharusan ibu hamil untuk keramas dan menyisir rambut di depan rumah. Pantangan gerhana bulan ini diyakini dapat membersihkan aura negatif dan melindungi janin.

"Namun, praktik ini lebih ke arah ritual budaya daripada rekomendasi medis, dan sering dilakukan secara kolektif di komunitas tertentu."

Selain itu, ibu hamil dilarang menggunakan pisau atau benda tajam selama gerhana. Mitos ini muncul dari keyakinan bahwa cahaya gerhana bisa membuat tangan gemetar, berisiko melukai diri sendiri atau janin.

Hello Sehat menyebutkan bahwa pantangan ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan, meski tidak ada dasar ilmiah yang mendukungnya.

Untuk perlindungan tambahan, mitos gerhana bulan bagi ibu hamil menganjurkan penggunaan peniti. Ibu hamil disarankan menyematkan peniti di pakaian atau kain pembungkus perut sebagai jimat tolak bala.

"Kepercayaan ini populer di berbagai daerah Indonesia, di mana peniti dianggap sebagai pelindung dari roh jahat yang aktif saat gerhana."

Doa juga menjadi bagian integral dari mitos ini. Ibu hamil dianjurkan untuk berdoa lebih intensif selama gerhana bulan total 2025, memohon perlindungan bagi diri dan janin.

Dalam perspektif Islam, berdoa saat gerhana tidak dilarang, tapi amalan khusus seperti mandi gerhana tidak memiliki dasar syariat.

Mitos terakhir yang sering dibahas adalah larangan menanam sesuatu saat gerhana bulan. Bagi ibu hamil yang juga petani, pantangan ini meluas ke aktivitas pertanian, karena dipercaya bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman dan kesehatan janin. Tradisi ini mencerminkan hubungan erat antara fenomena alam dan kehidupan sehari-hari di masyarakat agraris.

Meski mitos-mitos gerhana bulan untuk ibu hamil ini kaya akan nilai budaya, para ahli medis menegaskan bahwa tidak ada bahaya nyata dari melihat atau mengalami gerhana. Dokter Nina, menyatakan bahwa pernyataan ibu hamil dilarang melihat gerhana adalah mitos belaka dan tidak berpengaruh secara medis terhadap kehamilan.

Pada akhirnya, gerhana bulan total 2025 ini menjadi momen untuk menghargai warisan budaya sambil mengedepankan ilmu pengetahuan. Masyarakat diimbau untuk menikmati fenomena astronomi ini dengan aman, tanpa terlalu khawatir pada mitos yang belum terbukti.

Pantangan gerhana bulan tetap bisa diikuti sebagai bentuk penghormatan tradisi, asal tidak mengganggu kesehatan.***

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar