Hasnur Internasional (HAIS) Rombak Susunan Pengurus, Ini Daftar Komisaris dan Direksi yang Baru

, JAKARTA – Emiten perkapalan PT Hasnur Internasional Shipping TBk. (HAIS) mengubah kepengurusan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Adapun, RUPSLB HAIS diselenggarakan pada 1 Oktober 2025. RUPSLB ini mengangkat Hendra Iskandar Lubis sebagai komisaris independen perseroan menggantikan Nur Prasetyo. Adapun, Nur Prasetyo mengundurkan diri lewat surat tertanggal 11 Juli 2025 karena ada tanggung jawab profesional lain.
Direktur Utama PT Hasnur Internasional Shipping Tbk Jayanti Sari mewakili Perseroan pun mengucapkan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran Nur Prasetyo selama memangku jabatannya sebagai komisaris independen HAIS.
“Kami menghargai dedikasi dan kontribusi Bapak Nur Prasetyo selama menjabat sebagai Komisaris Independen. Semoga beliau senantiasa sukses dalam menjalankan amanah profesional berikutnya,” kata Jayanti Sari dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (2/10/2025).
Ia juga menyampaikan harapan agar Komisaris Independen yang baru dapat memperkuat fungsi pengawasan dan tata kelola perusahaan, serta turut mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan kinerja Perseroan ke depan.
Berikut susunan Komisaris dan Direksi PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. yang baru:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama : Zainal Hadi HAS HB
- Komisaris : Iwanho
- Komisaris Independen : Hendra Iskandar Lubis
Dewan Direksi
- Direktur Utama : Jayanti Sari
- Direktur : Rahmad Pudjotomo
- Direktur : Rickie
- Direktur : Laorentina Devi
Sebelumnya, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS), melalui cucu usahanya PT Hasnur Multi Sinergi (HMS), mengumumkan investasi strategis dengan menambah armada kapal baru jenis floating loading facility (FLF).
Presiden Direktur HAIS Jayanti Sari mengatakan investasi tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan operasional logistik laut untuk komoditas batu bara.
“Ekspansi usaha, melalui cucu usaha, ini diharapkan dapat memperkuat posisi HAIS sebagai penyedia layanan logistik laut terintegrasi bagi komoditas batu bara. Pembuatan dan perakitan FLF ini dilakukan di galangan dalam negeri sebagai wujud dukungan perusahaan terhadap industri maritim, khususnya sektor galangan kapal dalam negeri,” ujar Jayanti.
Direktur Utama HMS Rendy Abraham menambahkan, FLF HMS88 akan difungsikan sebagai sarana transhipment muatan batu bara dari barge ke mother vessel. Kapal dengan bobot sekitar 6.500 GT itu memiliki panjang 110,5 meter, lebar 27,5 meter, dilengkapi dua unit crane, serta sistem conveyor dan loader.
“FLF HMS88 dengan bobot sekitar 6.500 GT ini memiliki dimensi panjang 110,5 meter dengan lebar 27,5 meter yang dilengkapi 2 unit crane untuk bongkar muat dan 1 set sistem conveyor dan loader untuk mempercepat alur pemuatan juga pembongkaran sehingga mendukung kapasitas produksi yang lebih optimal. Adapun kapasitas produksi bongkar muat FLF HMS88 ini adalah 35.000 metrik ton per hari,” jelasnya.
Pembangunan kapal ini merupakan tindak lanjut kontrak kerja sama yang diteken pada 30 April 2025. Proyek dikerjakan dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Lloyd Register sebagai Badan Klasifikasi Internasional (IACS) yang memberikan sertifikasi sejak tahap perencanaan hingga penyelesaian.
Adapun FLF HMS88 ditargetkan rampung pada kuartal IV/2026 dan mulai beroperasi pada kuartal I/2027. Keberadaan kapal ini diharapkan memperlancar rantai pasok dan distribusi batu bara nasional.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Posting Komentar