Pelajar yang Tewas Tenggelam di Kali Cengkareng Jadi Jukir Tiap Pulang Sekolah

JAKARTA, MAM (17), pelajar yang tewas tenggelam di Kali Green Court, Cengkareng, Jakarta Barat, disebut menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai juru parkir (jukir) setiap pulang sekolah sejak kepergian sang ayah 2022 silam.
Candra (35), kakak sulung MAM, mengungkapkan, rutinitas harian adiknya tak lazim bagi remaja seusianya.
Sebab, sepulang sekolah, Andri langsung bekerja sebagai jukir dari pukul 19.00 WIB hingga tengah malam demi menambah penghasilan keluarga.
"Mana ada sih orang sekolah, markir dari jam 19.00 WIB malam sampai jam 24.00 WIB (malam), dia baru balik, udah langsung tidur. Tiap hari begitu aja, paling malam Minggu libur," jelas Candra saat ditemui , Selasa (14/10/2025).
Menurut dia, MAM mengambil peran sebagai tulang punggung keluarga atas keinginan sendiri demi memenuhi kebutuhan dirinya maupun keluarganya.
Pasalnya, Candra saat ini sudah berkeluarga dan lebih banyak tinggal Palembang, Sumatera Selatan, bersama anak dan istrinya.
Bahkan, kesibukan Andri bekerja turut diketahui dan mendapat perhatian dari sejumlah guru di sekolahnya.
“Gurunya juga paham sama dia. Kadang ada gurunya datang bawa beras, jemput dia. Kadang dia juga kan enggak masuk mungkin capek kan. Balik tengah malam,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Candra mengungkap bahwa adik bungsunya itu merupakan orang yang paling dipercaya oleh keluarga.
MAM berhasil membeli motor untuk kebutuhan sekolahnya dari hasil jerih payahnya sendiri dan selalu menyisihkan uang untuk diberikan ke ibunya.
Karena itu, Candra menyebut keluarga tak memercayai bahwa MAM terlibat tawuran sebelum meninggal dunia.
Pasalnya, Candra mengeklaim menemukan sejumlah kejanggalan saat mendalami informasi kejadian tenggelamnya MAM.
Dia juga menyayangkan teman MAM yang sempat tenggelam bersama dan berhasil diselamatkan tidak melayat ke rumahnya. Candra mengaku ingin mengetahui kejadian sebenarnya dari teman MAM tersebut.
“Temannya kan ada yang satu baru keluar (selamat), katanya. Cuman mau gimana ya? Dia pun harusnya ke sini ngejelasin gitu. Cuman mungkin orangtuanya enggak senang di sini,” katanya.
Kendati demikian, Candra mengaku pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian MAM dan enggan menuduh pihak-pihak lainnya.
“Kami enggak mau nuduh siapa-siapa, tapi kami ingin kebenaran. Jangan sampai ada lagi anak-anak yang jadi korban kayak gini,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang pelajar berinisial MAM (17) tewas tenggelam di Kali Green Court, kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, pada Jumat (10/10/2025).
Korban diketahui tenggelam saat berusaha melarikan diri dari kejaran warga usai terlibat tawuran di sekitar lokasi.
“Jadi mereka ini tawuran di sekitar lokasi. Warga yang kesal itu mengejar mereka. Nah, korban sama temannya ini kabur, panik, cebur ke kali,” kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Parman Gultom, dilansir dari Antara, Sabtu (11/10/2025).
Parman menjelaskan, korban bersama seorang temannya melompat ke kali untuk menghindari kejaran warga. Namun, hanya satu dari keduanya yang berhasil diselamatkan.
“Satu pelajar berhasil diselamatkan, namun pelajar lain tidak terselamatkan. Kalau dari kesaksian pelajar yang selamat, korban ini tidak bisa berenang. Warga sudah berusaha selamatkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi kali yang berlumpur tebal diduga membuat korban semakin kesulitan untuk berenang.
Tim SAR kemudian diterjunkan untuk mencari korban. Tidak lama setelah tenggelam, jenazah korban berhasil ditemukan oleh petugas di sekitar lokasi kejadian.
“Kemudian, tidak lama setelah tenggelam itu, korban berhasil ditemukan,” kata Parman.
Posting Komentar