Gary Iskak: Sinyal Aneh Sebelum Maut, Motor Pinjaman Jadi Saksi

Aktor Gary Iskak Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Tunggal yang Tragis
Aktor Gary Iskak menghembuskan napas terakhirnya setelah mengalami kecelakaan tunggal yang nahas di Jalan Kesehatan Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu, 29 November 2025, dini hari, ketika jalanan masih sepi. Menurut keterangan Kombes Budi Hermanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, kecelakaan yang merenggut nyawa Gary terjadi sekitar pukul 00.30 WIB di depan sebuah tempat cuci mobil.
Gary, yang mengendarai sepeda motor Yamaha RX King bernomor polisi B 6888 WDV, melaju dari arah timur menuju barat. Naas, kendaraannya oleng dan menabrak sebuah pohon besar yang berada di tepi jalan. Benturan keras tersebut menyebabkan kerusakan parah pada motor dan luka fatal di bagian kepala Gary. Meskipun sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan, nyawa Gary tidak dapat diselamatkan dan ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu pagi di RSPPN Soedirman.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan tersebut. Dokumen kendaraan, termasuk Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Surat Izin Mengemudi (SIM C) milik Gary, telah diamankan sebagai barang bukti. Di lokasi kejadian, garis putih yang menandai posisi jatuhnya korban, bercak darah, serta bekas gesekan pada batang pohon menjadi saksi bisu detik-detik terakhir perjalanan sang aktor.
Kilas Balik Pertemuan Terakhir dan Kronologi Kejadian
Roy dan Dian, dua rekan Gary dari komunitas motor Shotokaw 212, mengenang pertemuan terakhir mereka dengan sang aktor. Pada Jumat malam, sekitar pukul 23.00 WIB, Gary tiba-tiba mendatangi tempat nongkrong komunitas mereka. Kedatangan Gary saat itu murni untuk bersilaturahmi dan melepas rindu dengan teman-temannya.
"Gary datang dalam keadaan sehat walafiat," kenang Roy dengan nada sedih.
Saat itu, Gary meminjam motor RX King milik salah seorang temannya. Tujuannya adalah untuk pulang ke rumahnya di Bintaro guna mengambil pakaian. "Dia enggak pakai helm, soalnya cuma dekat," ungkap Dian, rekan Gary lainnya, dengan suara lirih. Namun, setelah beberapa jam ditunggu, Gary tak kunjung kembali. Kekhawatiran pun mulai muncul, dan pencarian dilakukan oleh rekan-rekannya, namun belum membuahkan hasil.
Situasi berubah drastis ketika sebuah video kecelakaan yang diduga melibatkan Gary masuk ke ponsel Roy. Tanpa pikir panjang, Roy dan rekan-rekannya segera menuju lokasi kejadian. "Kami langsung ke lokasi dan membawanya ke RS Suyoto," ujar Roy. Dian menegaskan bahwa pada malam nahas tersebut, Gary berkendara sendirian. Ia menduga bahwa Gary mungkin berusaha menghindari seseorang yang menyeberang jalan, yang kemudian berujung pada insiden menabrak pohon.
Analisis Ahli Mengenai Penyebab Kecelakaan
Penyebab pasti kecelakaan yang merenggut nyawa Gary Iskak masih menjadi sorotan publik dan terus didalami oleh pihak kepolisian. Menanggapi hal ini, Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), turut membeberkan analisisnya berdasarkan pengamatannya di lokasi kejadian.
Jusri mengunjungi langsung lokasi kecelakaan pada Minggu pagi, 30 November 2025, untuk memahami kondisi lapangan dan mengumpulkan informasi awal terkait insiden tersebut. "Saya datang ke lokasi, pagi-pagi, dapat dokumentasi dan keterangan," ujarnya kepada awak media. Ia menjelaskan bahwa kunjungannya murni untuk menganalisis keselamatan berkendara dan mengambil poin pembelajaran sebagai lesson learned, bukan untuk mencari keuntungan pribadi. Lokasi kejadian yang dekat dengan kediamannya juga menjadi alasan mengapa ia merasa perlu melihat langsung kondisi di lapangan.
Berdasarkan pengamatannya, Jusri menemukan bahwa pohon yang menjadi titik benturan kecelakaan berada sangat dekat dengan badan jalan. Area tersebut, menurut Jusri, sudah lama dikenal sebagai lokasi black spot atau daerah rawan kecelakaan. "Kecelakaan di situ rutin terjadi, baik motor maupun mobil, karena elevasi jalan, siang atau malam," jelasnya. Meskipun pada malam kejadian lalu lintas tidak terlalu padat, namun tetap dalam kategori ramai lancar.
Melihat kondisi pohon yang hanya mengalami goresan dan kondisi sepeda motor korban, Jusri memperkirakan bahwa kecepatan Gary sebelum benturan tidak terlalu tinggi. "Sepertinya saat menabrak, kecepatannya tidak tinggi karena kerusakan di pohon hanya goresan, bukan benturan besar. Tapi karena dia tidak pakai helm, badan jalan dan pohon tidak ada jaraknya," kata Jusri.
Ia juga mengaku menerima video dari saksi mata yang merekam kondisi Gary sesaat setelah kejadian. "Dari video saksi, dia terduduk, ditahan orang sekitar supaya tetap duduk, kemudian ditidurkan. Dari posisi terlentang berubah ke tengkurap," urainya.
Lebih lanjut, Jusri menyayangkan prosedur penanganan awal yang dilakukan oleh warga di lokasi kejadian. Menurutnya, penanganan tersebut tidak mengikuti standar evakuasi korban kecelakaan. "Setelah itu dia dibawa naik motor, bukan mobil. Bukannya panggil ambulans atau mobil teknis, dia diangkut pakai motor dan dibawa pergi," sesal Jusri. Analisis ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih komprehensif mengenai faktor-faktor yang berkontribusi pada kecelakaan tragis ini.
Posting Komentar