Vivi Indrawaty bakar semangat esports Mobile Asia Tenggara lewat dominasi Team Vitality di MLBB dunia

KILAS KLATEN - Vivi “Vivian” Indrawaty menjadi simbol kebangkitan esports mobile di Asia Tenggara lewat prestasinya sebagai juara dunia Mobile Legends: Bang Bang bersama Team Vitality.
Dalam sebuah wawancara, Vivi menyampaikan harapannya agar liga dan tim perempuan terus berkembang dan mendorong lebih banyak wanita berani menekuni karier sebagai atlet esports profesional.
Ia percaya kemampuan, disiplin latihan, dan mental bertanding menjadi penentu utama dalam kompetisi, sehingga perbedaan gender tidak layak dijadikan ukuran kualitas seorang pemain.
Vivi berperan sebagai roamer di Team Vitality, tim asal Indonesia yang meraih gelar juara di MLBB Women’s Invitational 2025 dan mengukuhkan diri sebagai kekuatan terbesar di skena perempuan.
Popularitas Mobile Legends di Asia Tenggara melesat karena akses mobile yang mudah serta tempo permainan yang cepat dan seru untuk disaksikan maupun dimainkan.
Gim ini menjadi primadona di kawasan dengan budaya gaming PC yang tidak sedominan Amerika Utara, Eropa, atau Korea Selatan yang lebih mengenal League of Legends dan Dota 2.
Di turnamen internasional, Team Vitality menundukkan lawan-lawan kuat dari Filipina, Myanmar, Mongolia, Malaysia, dan berbagai negara lain yang membawa skuad terbaiknya.
Menurut Vivi, profesi gamer di Indonesia mulai diterima sebagai jalur karier yang nyata meski masih ada pandangan negatif dari sebagian masyarakat.
Perubahan sosial dan pertumbuhan ekonomi di kota-kota besar turut mempercepat penerimaan terhadap esports sebagai industri yang menjanjikan masa depan.
Vivi mengakui ia sering merasa diremehkan hanya karena berstatus sebagai perempuan, meski kemampuan bermainnya setara bahkan melebihi banyak pemain lain.
Pengalaman menghadapi sikap merendahkan membuatnya semakin fokus memperkuat mental dan mengasah teknik bermain bersama tim.
Ia juga pernah mengalami komentar seksis sebelum terjun sebagai profesional dan masih menemui perlakuan serupa saat latihan melawan tim pria.
Situasi itu mendorong lahirnya liga khusus perempuan yang memberi ruang aman bagi atlet wanita untuk tumbuh secara kompetitif tanpa tekanan sosial berlebihan.
Lingkungan tersebut membantu pemain mengembangkan kepercayaan diri, kerja tim, dan pengalaman turnamen di level profesional.
Vivi melihat kehadiran tim perempuan yang berprestasi mematahkan anggapan lama tentang kemampuan wanita dalam dunia game kompetitif.
Isu sensitif seperti mitos soal menstruasi pun dibantahnya dengan pengalaman nyata bahwa performa tim tidak terpengaruh oleh kondisi tersebut.
Ia menilai komentar meremehkan lahir dari kurangnya pemahaman dan tidak berdasar pada realitas kinerja atlet perempuan.
Saat bergabung di tim campuran, Vivi merasakan atmosfer positif yang menempatkan performa sebagai satu-satunya tolok ukur.
Pengalaman itu memperkuat keyakinannya bahwa esports memiliki peluang besar menuju lingkungan yang lebih adil dan profesional.
Prestasi Team Vitality meliputi kemenangan di Asian Esports Games 2024 dan IESF World Esports Championship yang mengharumkan nama Indonesia.
Dominasi mereka menjadikan Indonesia pusat perhatian dalam peta esports mobile dunia.
Vivi menyimpan peluang untuk menjajal liga campuran pada masa depan sambil tetap berkomitmen membela timnya saat ini.
Ia menyampaikan terima kasih kepada penggemar atas dukungan yang hadir di setiap turnamen dan menjadi bahan bakar semangat bertanding.
Kisah Vivi memperlihatkan bagaimana talenta lokal dapat bersinar di panggung global melalui kerja keras dan konsistensi.
Ledakan esports mobile di Asia Tenggara menemukan wajahnya pada sosok Vivi Indrawaty yang menginspirasi generasi gamer berikutnya.***
Posting Komentar